Vice Media akan PHK Massal, Berhenti Terbitkan Konten

Karyawan yang di-PHK diberitahu pekan depan

Jakarta, IDN Times – Vice Media akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ratusan karyawannya. Selain itu, startup media yang berbasis di Montreal, Amerika Serikat (AS) ini juga akan menghentikan penerbitan konten di situs webnya.

CEO Vice Media Brce Dixon mengatakan, alasan PHK dan menghentikan penerbitan konten seiring dilakukan perubahan mendasar pada visi strategis perusahaan di bawah kepemilikan ekuitas swasta baru.

"Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, dan saya memahami dampak signifikan yang akan ditimbulkannya terhadap mereka yang terkena dampak," kata Dixon kepada stafnya dalam memo, dikutip dari CNN Business, Jumat (23/2/2024).

Adapun karyawan yang terkena dampak PHK akan diberitahu pada awal pekan depan.

Baca Juga: Gaji Bos Citigroup Naik di Tengah PHK Ribuan Karyawan

1. Bertransisi ke model studio

Vice Media akan PHK Massal, Berhenti Terbitkan KontenVice Media (vicemediagroup.com)

Dixon mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mendistribusikan konten digital seperti yang dilakukan selama ini tidak murah. Karena itu, Vice Media akan menjalin kemitraan untuk mendistribusikan konten digitalnya lantaran perusahaan beralih ke model studio.

"Vice Media akan berusaha bermitra dengan perusahaan media mapan untuk mendistribusikan konten digital kami, termasuk berita, di platform global mereka, saat kami sepenuhnya bertransisi ke model studio," ujarnya.

Adapun situs Refinery29 yang berfokus pada gaya hidup perempuan akan terus beroperasi secara independen. Sementara Vice dalam diskusi lanjutan untuk menjual bisnis tersebut.

"Mitra keuangan kami mendukung dan setuju untuk berinvestasi pada model operasi ini di masa depan. Kami akan menjadi lebih kuat dan tangguh saat kami memulai fase baru dalam perjalanan kami ini," ucapnya.

Baca Juga: Produsen Suku Cadang Mobil asal Prancis PHK 10 Ribu Karyawan

2. Suasana kantor Vice Media suram

Vice Media akan PHK Massal, Berhenti Terbitkan KontenIlustrasi PHK karyawan

Menjelang pengumuman tersebut pada Kamis (22/2/2024) waktu setempat, suasana di dalam kantor Vice Media suram. Para staf berusaha untuk tetap bekerja di tengah rumor yang beredar tentang nasib Vice Media.

"Saya pikir sebagian besar dari kita telah melihat tulisan di dinding: jumlah sekoci yang ada tidak cukup, dan sangat kecil kemungkinannya bahwa kru berita digital akan diundang ke dalam sekoci tersebut," tutur seorang karyawan.

Sementara seorang wakil staf senior mengatakan bahwa berita mengenai PHK tersebut menghancurkan mereka.

"Sungguh menyedihkan melihat sekelompok reporter yang telah memberikan dampak signifikan pada dunia, pekerjaannya berakhir dengan cara ini," ujarnya.

3. Pernah menjadi startup bernilai miliaran dolar AS

Vice Media akan PHK Massal, Berhenti Terbitkan KontenVice Med

Vice Media pernah menjadi startup media digital yang bernilai miliaran dolar AS sebelum akhirnya mengalami kesulitan besar dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan sebelumnya menyatakan bangkrut dan diakuisisi Fortress Investment Group dan dua kreditor lainnya tahun lalu hanya senilai 350 juta dolar AS.

Adapun divisi berita Vice terkenal karena jurnalismenya, meraih penghargaan industri paling bergengsi atas pelaporan lapangannya yang tajam dari seluruh dunia. Pada 2020, Vice Media mendapat Penghargaan Pulitzer yang pertama untuk pelaporan audio tentang penculikan pencari suaka di Meksiko.

Vice Media juga memimpin berita dan dokumenter Emmy Awards dalam beberapa tahun terakhir, bersaing dan melampaui organisasi berita yang sudah mapan. Dan baru-baru ini, Vice News memenangkan Polk Award untuk liputan televisi atas liputannya tentang tentara bayaran Rusia.

Meskipun divisi beritanya mendapat pujian atas pemberitaannya, Vice terjerat dalam berbagai kesulitan bisnis dan perubahan eksekutif, termasuk pengunduran diri salah satu pendiri Shane Smith pada 2018 dan kepergian penggantinya, Nancy Dubuc, awal tahun ini.

Saat perusahaan menjajaki penjualan, perusahaan juga terus melakukan restrukturisasi dan pengurangan karyawan. Tahun lalu, mereka membatalkan program andalannya Vice News Tonight sebelum mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada pertengahan Mei.

Topik:

  • Jujuk Ernawati
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya