Vietnam Airlines Ubah Jalur Penerbangan Imbas Konflik Timur Tengah

Rute penerbangan yang melalui Timur Tengah jadi lebih mahal

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines mengumumkan akan melakukan penyesuaian rute penerbangannya antara Vietnam dan Eropa. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak kabin  di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Dilaporkan Kantor berita Vietnam VNA yang dilansir ANTARA pada Senin (15/4/2024), penerbangan dari Hà Ni dan Ho Chi Minh City ke Paris (Prancis), Frankfurt (Jerman), dan London (Inggris) akan menghindari wilayah udara di wilayah Timur Tengah yang terkena dampak konflik.

Baca Juga: Maskapai Dunia Batalkan Penerbangan Imbas Serangan Iran ke Israel

1. Waktu penerbangan dan biaya bertambah karena keselamatan di atas segalanya

Vietnam Airlines Ubah Jalur Penerbangan Imbas Konflik Timur Tengahilustrasi pesawat terbang (unsplash.com/Pascal Meier)

Akibat pengalihan rute penerbangan tersebut, waktu penerbangan diperkirakan akan lebih panjang sekitar 15 menit serta akan menimbulkan biaya operasional tambahan.

Terlepas dari adanya berbagai tantangan, maskapai penerbangan Vietnam Airlines berjanji akan terus mempertahankan rute yang disesuaikan hingga ketegangan mereda. Hal tersebut dilakukan demi memastikan komitmen Vietnam Airlines untuk memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.

2. Penumpang diminta mengecek secara berkala

Vietnam Airlines Ubah Jalur Penerbangan Imbas Konflik Timur TengahUnited Nations

Penumpang yang telah memesan tiket untuk perjalanan ke atau dari Eropa selama periode ketegangan konflik ini, disarankan agar terus mengecek secara berkala, informasi paling update.

Calon penumpang diminta memeriksa situs web dan laman Facebook maskapai penerbangan atau menghubungi hotline layanan pelanggan maskapai.

Baca Juga: China Bisa Maklumi Serangan Balasan Iran ke Israel

3. Iran klaim tidak akan ada lagi penyerangan ke Israel

Vietnam Airlines Ubah Jalur Penerbangan Imbas Konflik Timur TengahWebsite

Aksi Iran dan kelompok-kelompok bersenjata sekutunya, melancarkan serangan drone dan rudal yang terkoordinasi ke Israel terjadi pada Sabtu (13/4/2024) malam hingga Minggu pagi.

Misi Permanen Iran untuk PBB mengatakan aksi militer negara terhadap Israel didasarkan oleh Pasal 51 Piagam PBB yang berbicara mengenai hak yang sah untuk membela diri serta sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada Senin (1/4/2024).

Pada Minggu (14/4/2024), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, menyampaikan bahwa Iran, tidak lagi berusaha untuk melanjutkan operasi militer balasannya terhadap Israel.

Sementara Iran berjanji tidak akan melancarkan serangan lagi jika Israel tidak membalas. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, memastikan serangan Iran ke Israel sesuai dengan tujuan utama, yakni membalas dendam.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (15/4/2024), kedua negara saling tuding. Israel mendesak PBB menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas serangan tersebut. Sementara Iran berkeras bahwa serangan itu adalah aksi balas dendam.

Baca Juga: Jokowi Kumpulkan Menteri Imbas Konflik Iran-Israel

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya