Siapa Pendiri Zendo? Layanan Ojek Online Berbasis Syariah

- Zendo, layanan ojol berbasis syariah, menarik perhatian sebagai inovasi baru di sektor transportasi online Indonesia.
- Pendiri Zendo adalah Lutfy Azizah, mantan guru yang memulai usaha ojol ini secara sederhana melalui WhatsApp.
- Zendo menggunakan WhatsApp sebagai platform utama untuk melayani pelanggan tanpa biaya layanan tambahan, memberikan kemudahan bagi pengguna.
Jakarta, IDN Times - Zendo, layanan ojek online (ojol) berbasis syariah, kini menarik perhatian sebagai inovasi baru di sektor transportasi online Indonesia. Dengan berbagai keunggulan seperti akses mudah melalui WhatsApp dan tanpa biaya layanan tambahan, Zendo menawarkan pengalaman berbeda dibanding kompetitor lainnya.
Di tengah namanya yang sedang naik daun, banyak orang mencari tahu siapakah pendiri bisnis ojol ini. Berikut ulasan tentang siapa pendiri Zendo dan fakta-fakta lainnya yang perlu kamu ketahui tentang bisnis ojol ini.
1. Lutfy Azizah, perempuan Tulungagung di balik lahirnya Zendo

Sebagai sosok di balik kesuksesan Zendo, Lutfy Azizah membawa cerita inspiratif dari seorang guru hingga menjadi pengusaha sukses. Perempuan asal Tulungagung, Jawa Timur ini mengawali kariernya sebagai guru TK dan SD, serta staf akademik di STAI Muhammadiyah Tulungagung, tempat ia meraih gelar sarjana pendidikan.
Pada 2015, Lutfy memulai usaha ojol berbasis syariah ini secara sederhana, menggunakan WhatsApp untuk melayani pelanggan. Melalui kerja keras dan inovasi, Zendo kini berkembang pesat dengan 700 mitra pengemudi, 2 ribu mitra layanan, dan pengguna aktif mencapai 100 ribu orang.
Keberhasilan ini menjadikan Zendo sebagai salah satu layanan on-demand berbasis syariah terbesar di Indonesia, sekaligus bukti kepemimpinan perempuan dalam industri transportasi online.
2. Layanan berbasis whatsapp: solusi inovatif untuk kemudahan dan efisiensi

Zendo membawa pendekatan baru dalam dunia ojek online dengan memanfaatkan WhatsApp sebagai platform utama untuk melayani pelanggan. Tidak seperti aplikasi ojol lainnya yang memerlukan unduhan dan instalasi, pendekatan ini memberikan kemudahan bagi pengguna, khususnya mereka yang kurang terbiasa dengan aplikasi berbasis teknologi.
Dengan mengakses WhatsApp, pelanggan dapat langsung memesan layanan tanpa kerumitan tambahan. Salah satu layanan paling populer adalah Zendo Food, yang menawarkan pemesanan makanan dengan tarif lebih hemat.
Pengguna hanya dikenakan ongkos kirim tanpa tambahan biaya layanan, yang biasanya mencapai 20-30 persen di platform lain. Langkah ini menjadikan Zendo sebagai pilihan ekonomis bagi pelanggan yang ingin menikmati layanan berkualitas tanpa membebani anggaran.
3. Didukung jaringan Muhammadiyah, Zendo ekspansi ke 70 kota di Indonesia

Kesuksesan Zendo tidak lepas dari peran besar Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), yang membantu memperluas cakupan layanan ini ke lebih dari 70 kota di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis dengan jaringan pengusaha Muhammadiyah memungkinkan Zendo menjangkau berbagai wilayah, seperti Malang, Yogyakarta, Bekasi, hingga Banjarmasin.
Dukungan ini menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan Zendo sebagai layanan transportasi berbasis syariah yang unik dan terpercaya. Ekspansi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan memberdayakan mitra pengemudi dan mitra layanan di setiap daerah.
Dengan lebih dari 700 mitra pengemudi dan 2.000 mitra layanan, Zendo telah menjadi bagian penting dari ekosistem pengusaha Muhammadiyah, sekaligus solusi yang ramah syariah untuk memenuhi kebutuhan on-demand masyarakat.