Airbus Jajaki Kemitraan dengan PT Dirgantara Indonesia

MoU disepakati di sela G20 Development Working Group

Jakarta, IDN Times - Airbus menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menjajaki kerja sama atas produksi komponen aerostruktur helikopter dan pesawat militer PTDI.

MoU ini ditandatangani di sela-sela acara G20 Development Working Group yang diadakan di Belitung. Mewakili Airbus adalah Head of Asia-Pacific for Airbus Defence and Space, Johan Pelissier dan Head of Asia-Pacific for Airbus Helicopters, Vincent Dubrule. Sementara PTDI diwakilkan oleh Direktur Utama, Gita Amperiawan.

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk KSAU Marsekal Fadjar Jadi Komisaris Utama PTDI

1. Mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur

Airbus Jajaki Kemitraan dengan PT Dirgantara IndonesiaPengunjung mengamati pesawat Garuda Indonesia bercorak khusus dengan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/12/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MoU ini akan menaungi kerja sama antara Airbus Defence and Space dan Airbus Helicopters dengan PTDI dalam mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur.

Kedua pihak akan mengembangkan peta jalan strategis yang mengedepankan daya saing masing-masing dan dukungannya untuk ekosistem penerbangan di Indonesia. Airbus akan mendukung PTDI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal serta dukungan teknis dan manajemen.

“Airbus adalah mitra strategis kuat yang dapat berkontribusi terhadap transformasi PTDI untuk menjadi pemain utama dalam industri penerbangan di kawasan ini. Dengan menggabungkan kompetensi industri masing-masing, kami yakin MoU ini akan mempertahankan dan memperkuat kerja sama strategis PTDI dan Airbus yang telah terjalin sejak lama,” ujar Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan, dalam keterangannya, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga: PTDI Serahkan Dua Unit Helikopter Medium Intermediate ke Basarnas

2. Menempatkan Indonesia sebagai pasar

Airbus Jajaki Kemitraan dengan PT Dirgantara IndonesiaPT Dirgantara Indonesia

MoU ini bertujuan untuk menguatkan kerja sama strategis yang tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar, tapi menempatkan PTDI ke depan sebagai pelaku industri pesawat terbang yang lebih signifikan dengan berpatokan kepada produk-produk yang menjadi joint collaboration antara PTDI dan Airbus.

“Selain itu, MoU juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kapabilitas industri dan pengembangan ekosistem dalam negeri, di mana PTDI sendiri merupakan global supply chain dan integrator terhadap beberapa industri komponen dalam negeri,” kata Gita.

Penandatanganan MoU idisaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa dan Menteri Negara Pembangunan dan Kemitraan Internasional Perancis, Chrysoula Zacharopoulou.

Baca Juga: 6 Fakta Airbus Beluga, Pesawat Kargo dengan Desain Ikonik

3. Airbus adalah produsen segmen helikopter di Indonesia

Airbus Jajaki Kemitraan dengan PT Dirgantara IndonesiaIlustrasi unit helikopter Bell 412 EP yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Darat (Dokumentasi PT DI)

Airbus dan PTDI telah menjalin kerja sama sejak tahun 1976 yang dimulai dengan lisensi untuk memproduksi pesawat taktis NC212 dan helikopter NBO-105.

MoU yang ditandatangani saat ini adalah perpanjangan dari kemitraan yang telah terjalin selama 40 tahun serta akan mencakup berbagai jenis manufaktur dan keahlian teknik yang lebih luas.

“Airbus berkomitmen untuk mempertahankan posisinya sebagai mitra terbesar Indonesia dalam industri penerbangan dan kami berharap dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan PTDI,” kata Presiden Airbus Asia-Pacific, Anand Stanley.

Kini, Airbus merupakan produsen terdepan segmen helikopter di Indonesia dengan sekitar 150 helikopter aktif yang digunakan oleh lebih dari 30 operator. Angka tersebut mencakup sepertiga dari total pasar Indonesia yang armadanya terdiri dari helikopter bermesin tunggal, ganda, hingga yang lebih besar seperti model H225M terbaru.

Sementara itu, pemerintah Indonesia merupakan pengguna utama pesawat militer Airbus, terutama pesawat angkut seperti C295. Saat ini, terdapat 11 unit C295 yang beroperasi bersama Angkatan Udara Indonesia dan Kepolisian Indonesia. Pada November 2021 lalu, Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit A400M.

Dengan kemampuan angkut yang besar, pesawat multiperan ini akan berperan penting dalam berbagai misi termasuk terjun payung, transportasi kargo berat, dan misi evakuasi. Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pembelian empat A400M tambahan di masa depan.

Baca Juga: Garuda Indonesia Evakuasi 80 WNI dari Ukraina Pakai Airbus A330-200

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya