Bos Kripto Terra Luna Jadi Buronan Interpol 

Pendiri Terra Luna dikabarkan kabur ke Singapura

Jakarta, IDN Times - Pendiri kripto Terra Luna, Do Kwon, dikabarkan sedang diburu Interpol. Status red notice telah dikeluarkan Interpol untuk Do Kwon.

Red notice ini terkait dengan dugaan penipuan yang menyebabkan kerugian sebesar 60 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp906 triliun.

Baca Juga: 4 Tips Investasi Aset Kripto, Pemula Wajib Simak!  

1. Do Kwon dikabarkan pindah ke Singapura

Bos Kripto Terra Luna Jadi Buronan Interpol Ilustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Dilansir dari New York Times, Selasa (27/9/2022), Kwon dikabarkan telah pindah dari Korea Selatan ke Singapura pada awal tahun ini. Alamat perusahaannya pun tak jelas.

Interpol kini meminta penegak hukum di seluruh dunia untuk menangkap Kwon.

Pasalnya, keberadaan Kwon kini tidak diketahui sejak 17 September 2022 lalu.

Baca Juga: Kisah Sukses Titik Temu, dari Seminyak hingga Cipete

2. Kwon dituduh merugikan investor di Korsel

Sebelumnya, Kwon menghadapi dakwaan atas hilangnya dana investor pada dua token kripto yang dikembangkannya.

Jaksa di Korsel juga menyebut bahwa Kwon tidak kooperatif dan melarikan diri dari 17 September 2022 lalu hingga sekarang.

Namun, Kepolisian Singapura memastikan bahwa Kwon tidak ada di Negeri Singa tersebut. Mereka juga berjanji akan melapor ke Interpol jika memang Kwon bersembunyi di Singapura.

3. Tragedi anjloknya harga LUNA

Bos Kripto Terra Luna Jadi Buronan Interpol ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jatuhnya harga stablecoin LUNA yang membuat investor merugi hingga miliaran dolar Amerika Serikat (AS) sempat heboh beberapa bulan lalu.

Pada pertengahan Mei 2022, harga dua stablecoin patokan yakni TerraUSD dan LUNA merosot di bawah 1 dolar AS. Setelahnya, pasar cryptocurrency juga terus mencatatkan penurunan.

Dikutip dari CBS News, Bitcoin turun serendah 26.513 dolar AS pada Kamis, turun 8 persen dari harga Rabu. Sementara Ripple telah turun 19 persen menjadi 0,38 dolar AS dan Ether turun 14 persen menjadi 1,981 dolar AS.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya