Dua Pabrik Beras Kamboja Siap Ekspor ke Indonesia

Kamboja pernah ekspor 15 ribu ton beras ke RI

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet sepakat untuk terus memajukan kerja sama ketahanan pangan, terutama terkait perdagangan beras. Keduanya bertemu di sela KTT ASEAN-Australia di Melbourne, awal pekan ini.

Untuk menindaklanjuti kesepakatan ini, Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto mengunjungi Provinsi Prey Veng, 100 kilometer dari ibu kota Phnom Penh, yang merupakan salah satu lumbung padi Kamboja.

“Terdapat potensi yang sangat baik di bidang pertanian. Untuk itu, KBRI Phnom Penh tengah melakukan pendalaman mengenai bentuk kerja sama yang dapat dikembangkan sektor swasta dan BUMN kedua negara,” kata Santo saat bertemu dengan Gubernur Prey Veng, Suon Somalin, dikutip dari keterangan KBRI Phnom Penh, Sabtu (9/3/2024).

1. Kamboja siap ekspor ke Indonesia

Dua Pabrik Beras Kamboja Siap Ekspor ke IndonesiaDuta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto kunjungi lumbung padi Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

Selama di Prey Veng, Santo mengunjungi dua pabrik beras berskala besar yang moderen dan mampu memproduksi beras dengan masing-masing kapasitas sekitar 3 ribu ton per bulan.

Pimpinan kedua pabrik tersebut menyampaikan kesiapan untuk ekspor ke Indonesia, terutama karena pengalaman mereka selama ini melakukan ekspor ke China, negara-negara Eropa, dan Timor Leste.

"Sektor pertanian sangat dekat di hati pemerintah dan masyarakat Kamboja. Kemitraan di bidang ini kiranya dapat menjadi faktor penting penguat kerja sama Indonesia-Kamboja di masa yang akan datang,” lanjut Santo.

Baca Juga: Airlangga Klaim Harga Beras Mulai Turun Jelang Ramadan 

2. Padi Kamboja mayoritas diekspor ke Vietnam

Dua Pabrik Beras Kamboja Siap Ekspor ke IndonesiaDuta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto kunjungi lumbung padi Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

Setiap tahunnya produksi padi Prey Veng mencapai 1,7 juta ton, namun mayoritas diekspor ke Viet Nam, di mana padi kemudian diproses menjadi beras. Gubernur Prey Veng menyampaikan harapan ketertarikan pengusaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan kapasitas produksi dan penyimpanan beras di Prey Veng.

Berdasarkan data Cambodia Rice Federation, total produksi padi Kamboja mencapai 11,62 juta ton per tahun sedangkan kebutuhan konsumsi domestik hanya 5,8 juta ton.

Di Kamboja terdapat total 270 rice mills dan 80 di antaranya memiliki kapasitas untuk ekspor. Pada tahun 2023, Kamboja mengekspor 656 ribu ton beras dan 15 ribu ton di antaranya dikirim ke Indonesia.

3. Beras Kamboja memiliki kualitas tinggi

Dua Pabrik Beras Kamboja Siap Ekspor ke IndonesiaDuta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto kunjungi lumbung padi Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

Dari segi kualitas, beras Kamboja telah mendapatkan berbagai penghargaan internasional. Oleh karena itu, terdapat persepsi bahwa, walaupun cocok untuk konsumen Indonesia, beras Kamboja lebih mahal dari hasil produksi negara-negara tetangga lainnya.

Beras Kamboja yang diekspor memiliki sertifikasi dari lab terakreditasi sehingga keamanannya terjamin.

Setelah dalam dua bulan terakhir mengunjungi lokasi produksi beras di Provinsi-provinsi Battambang, Kampong Speu, dan Prey Veng, Santo meyakini industri beras Kamboja cukup siap untuk mendukung penguatan cadangan pangan Indonesia.

Baca Juga: Mardiano Serap Aspirasi Petani soal Perbaikan Tata Kelola Beras

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya