Imlek dan Penutupan Pipa Colonial, Harga Minyak Dunia Kembali Bangkit

Begitu juga menjelang arus perjalanan Tahun Baru Imlek

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia terpantau bergerak bullish pada penutupan pekan ini. Hal itu didukung oleh beberapa sentimen positif antara lain laporan stok bensin EIA, penutupan jalur pipa Colonial, dan potensi peningkatan aktivitas perjalanan di China hingga dua kali lipat saat liburan Tahun Baru Imlek.

Dalam laporan mingguan yang dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan stok minyak mentah meningkat sebesar 1,69 juta barel, dilaporkan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group Research. 

Baca Juga: 20 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Produksi Jutaan Barel per Hari

1. Stok bensin dan minyak sulingan turun

Imlek dan Penutupan Pipa Colonial, Harga Minyak Dunia Kembali BangkitIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski demikian, untuk stok bensin dan minyak sulingan turun masing-masing sebesar 346 ribu barel dan 1,43 juta barel.
Laporan EIA tersebut mengindikasikan konsumsi bahan bakar yang menguat di pasar energi AS menyusul badai musim dingin yang melanda AS pada akhir tahun kemarin.

Masih dari AS, operator jalur pipa Colonial pada hari Rabu mengumumkan penutupan jalur 3 untuk pemeliharaan hingga 7 Januari, akibat kebocoran yang saat ini masih dalam pemantauan oleh Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan Berbahaya Departemen Perhubungan AS (PHMSA).

"Jalur 3 yang memasok bensin dan minyak sulingan dari North Carolina ke New Jersey ini memiliki kapasitas 885 ribu bph," tulis ICDX dalam laporannya yang diterima IDN Times, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga: Deal! Taliban-China Kerja Sama Ekstraksi Minyak di Afghanistan

2. Perjalanan warga China meningkat jelang Imlek

Imlek dan Penutupan Pipa Colonial, Harga Minyak Dunia Kembali BangkitIlustrasi aktivitas Imlek di Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Turut mendukung pergerakan harga, perjalanan di China selama liburan Tahun Baru Imlek. Diperkirakan, jumlah total perjalanan penumpang baik melalui jalur darat, kereta api, kapal laut, maupun penerbangan mendatang dapat mencapai 2,1 miliar, atau dua kali lipat dari periode yang sama pada 2022 di angka 1,05 miliar.

Dari aktivitas perjalanan via udara, jadwal penerbangan harian selama liburan 40 hari yang dimulai Sabtu (7/1/2023), dilaporkan mencapai rata-rata sekitar 11 ribu penerbangan, atau sekitar 73 persen dari tingkat penerbangan pada 2019 sebelum COVID-19.

Baca Juga: [KALEIDOSKOP 2022] Sengkarut Minyak Goreng: Harga, Langka, Mafia

3. Pembatasan perjalanan India bisa mempengaruhi

Imlek dan Penutupan Pipa Colonial, Harga Minyak Dunia Kembali BangkitSuasan pandemik penyakit virus korona (COVID-19) di New Delhi, India, Kamis (3/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan India pada Kamis melaporkan penemuan 11 varian COVID-19 pada turis asing yang tiba di India selama periode 24 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan mendorong aksi pembatasan baru di negara importir minyak mentah terbesar ketiga dunia itu.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level 77 dolar AS per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level 71 dolar AS per barel.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya