ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
Adapun kinerja ekspor berjalan baik didorong oleh meningkatnya ekspor nonmigas pada Maret 2025, terutama komoditas seperti minyak kelapa sawit, besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektrik. Pemerintah, lanjutnya, juga konsisten menjajaki potensi perluasan ekspor produk-produk unggulan ke pasar ASEAN Plus 3, BRICS, dan Eropa di tengah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan AS.
“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap akan mencapai sekitar 5 persen,” ucap Sri Mulyani.
Sementara itu, laju nilai tukar rupiah tetap terkendali, didukung oleh kebijakan stabilisasi yang dijalankan Bank Indonesia (BI) di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Pergerakan nilai tukar rupiah dinilai masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional lainnya, dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.
“Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan stabil, didukung oleh komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, serta prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga dengan baik,” tuturnya.