Sri Mulyani: Perang Rusia-Ukraina Biang Krisis Energi dan Pangan Dunia

Dampak luar biasa itu terjadi karena Rusia dan Ukraina sama-sama memegang peranan penting dalam perdagangan global.

Seperti diketahui, Rusia merupakan eksportir minyak mentah kedua terbesar di dunia. Sementara Ukraina dikenal sebagai eksportir minyak biji bunga matahari terbesar di dunia.

"Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina memberikan tekanan lebih jauh kepada perekonomian dan situasi politik global. Rusia dan Ukraina punya peran besar di dalamnya," kata Sri Mulyani.

Tak pelak kondisi dan situasi tersebut menimbulkan kenaikan harga komoditas minyak dan gas (migas), terutama batu bara dan minyak mentah alias CPO.

Hal tersebut pun diakui Sri Mulyani menyulitkan Pemerintah Indonesia, karena mesti mengolah kembali anggaran untuk komoditas-komoditas itu.

"(Kenaikan harga) akan secara signifikan memengaruhi anggaran kami yang memang menanggung beban untuk subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak," ucap dia.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani memastikan, Pemerintah Indonesia bakal melanjutkan segala kebijakan guna menyeimbangkan pengelolaan dan pemulihan dampak ekonomi atas perang Rusia dan Ukraina.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mengajak negara-negara anggota G20 untuk membahas perihal inflasi global akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Kami juga akan mengajak para pimpinan banyak negara untuk sama-sama menghadapi inflasi. Pastinya ini akan jadi diskusi penting dalam pertemuan G20 yang dimulai besok," paparnya.