Tak Bertenaga, Rupiah Mendekat ke Rp15.900 Pagi Ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah pada pembukaan perdagangan, Kamis (28/3/2024). Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.874 per dolar AS pagi ini.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 16 poin pada pembukaan perdagangan, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan, Rabu (27/3/2024) di Rp15.858 per dolar AS.
Berdasarkan grafik per pukul 10.02 WIB, rupiah telah melemah sebanyak 19 poin atau 0,12 persen ke level Rp15.877 per dolar AS.
1. Data terkait inflasi AS bikin dolar bertenaga
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan, suasana di pasar keuangan tetap stabil dengan pelaku pasar yang tetap waspada terhadap kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) yang masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Data ekonomi AS yang terbaru menunjukkan keadaan ekonomi yang kuat, yang dapat memicu kenaikan inflasi, sementara ketegangan geopolitik dan konflik yang berlangsung dapat mempengaruhi inflasi global melalui gangguan pasokan.
“Ketegangan geopolitik yang masih tinggi dan perang yang masih berlangsung juga bisa memicu kembali inflasi global karena gangguan suplai,” tuturnya.
Pelaku pasar juga menantikan data penting AS yang akan dirilis malam ini dan besok malam, termasuk data PDB dan indikator inflasi, untuk memperoleh konfirmasi terkait kebijakan the Fed.
“Bila inflasi terlihat masih meninggi, the Fed bisa makin mantap menunda pemangkasan dan ini akan kembali mendorong penguatan dollar AS,” tutur Ariston.
2. Meningkatnya ketegangan geopolitik juga membuat dolar perkasa
Menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, rupiah diprediksi akan mengalami pelemahan kembali terhadap dolar AS yang masih dalam tren penguatan.
Hal itu disebabkan Gubernur the Fed Christopher Waller menyatakan sikap hawkish dengan menegaskan tidak perlu terburu-buru dalam pemangkasan suku bunga.
Hawkish adalah istilah dalam kebijakan moneter yang mengindikasikan sikap atau kebijakan yang cenderung lebih ketat terhadap inflasi. Dalam hal pernyataan Christopher Waller, hawkish mengacu pada pandangan yang mendukung kebijakan moneter yang lebih ketat atau konservatif, dengan menahan diri dari pemangkasan suku bunga secara cepat.
“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang masih menguat didukung oleh pernyataan hawkish dari Gubernur the Fed Christopher Waller bahwa mereka tidak perlu buru-buru memangkas suku bunga,” ujarnya.
3. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini
Ariston memproyeksikan indeks dolar AS tetap kuat pagi ini, menunjukkan penguatan terhadap mata uang utama lainnya, serta mata uang pasar emerging seperti dollar Singapura, won Korea, Rand Afrika Selatan, peso Filipina, dan Baht Thailand.
Menurutnya, rupiah juga berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp15.880 hingga Rp15.900 dan dukungan di sekitar Rp15.820 hingga Rp15.800.
Sementara Lukman memproyeksikan rentang perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah antara Rp15.800 hingga Rp15.950.