Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Cara PT Vale Menjaga Ekosistem

upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)
upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia mengembangkan Taman Kehati di lahan bekas tambang 1970-an
  • Taman ini menjadi investasi untuk menjaga keanekaragaman hayati dan sarana edukasi
  • Taman Kehati terbuka untuk umum, memiliki area edukasi dan rekreasi serta akan terus dikembangkan

Sebagai perusahaan tambang di Indonesia, PT Vale Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Salah satu yang menjadi perhatian utama PT Vale Indonesia adalah melihat bagaimana masa depan dari lahan bekas tambang mereka. Banyak upaya yang sudah dilakukan, seperti pengembangan yang dilakukan Modern Nursery PT Vale Indonesia, yaitu membangun Taman Kehati atau Taman Keanekaragaman Hayati.

Taman Kehati ini menjadi investasi PT Vale Indonesia untuk menjaga keanekaragaman hayati. Tidak hanya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, tetapi  taman kehati milik PT Vale Indonesia juga menjadi sarana belajar di alam, tempat rekreasi masyarakat umum dan wisata yang menyajikan ilmu pengetahuan. Taman kehati juga menjadi replika dari bentuk komitmen PT Vale Indonesia untuk lahan pascatambang.

Taman kehati juga dibangun dengan tujuan mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati. Lalu, apa saja hal menarik yang bisa masyarakat temukan dari taman kehati milik PT Vale ini? Apakah bisa diakses setiap hari? Yuk, simak penjelasan singkatnya di bawah ini!

1. Arti Sawerigading Wallace bagi PT Vale

upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)
upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Taman kehati milik PT Vale Indonesia berlokasi di Site Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Taman kehati dengan nama Sawerigading Wallace ini sudah diresmikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Maret 2023. Taman dengan luas hingga 75 hektare ini diberi nama Sawerigading yang merupakan cucu dari Batara Gruru, yang merupakan penguasa Bumi menurut epos La Galigo.

Sementara itu, Wallacea adalah garis yang mengindikasikan keanekaragaman hayati di Indonesia. Taman kehati milik PT Vale Indonesia ini dulunya adalah lahan bekas tambang pertama PT Vale Indonesia pada 1969—1970. Banyak yang tidak mengira lokasi ini adalah bekas tambang, karena dari luar sekilas seperti hutan biasa yang berhasil dihijaukan kembali oleh PT Vale Indonesia.

Selain itu, taman seluas 75 hektare ini kini memiliki banyak jenis pohon. Dari sekian banyak pohon yang ada di sana, terdapat 74 jenis pohon lokal serta endemik yang dibudidayakan sendiri oleh PT Vale Indonesia. Sebagai bukti Menambang Kebaikan, PT Vale Indonesia berhasil menunjukkan komitmen ini dan bahkan hasilnya bisa bermanfaat serta dinikmati banyak masyarakat di sekitarnya khususnya.

2. Ada apa saja di Taman Kehati Sawerigading Wallacea?

upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)
upaya konservasi PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Selain terdapat berbagai jenis pohon endemik dan lokal, di Taman Kehati Sawerigading Wallacea juga terdapat beberapa area edukasi yang bisa diakses oleh masyarakat. Sebab, taman kehati ini beroperasi setiap hari Sabtu pukul 07.00—17.00.

Di area yang terintegrasi dengan fasilitas Pusat Persemaian (nursery) berkapasitas 750 ribu bibit per tahun ini, kita dapat menemukan:

  1. Area pembibitan
  2. Taman tambang
  3. Arboretum
  4. Penangkaran rusa
  5. Taman kupu-kupu
  6. Wooden house/Dojo
  7. Showcase area

Masyarakat umum bisa melihat pajangan alat berat yang pernah digunaka PT Vale Indonesia, namun telah pensiun di Taman Tambang. Dilansir vale.com, terdapat rumah bagi 28 ekor rusa di area Penangkaran Rusa. Di area Arboretum bahkan terdapat 74 jenis pohon lokal dan endemik yang nantinya didonasikan ke berbagai daerah. Hal ini merupakan kegiatan penghijauan rutin yang diselenggarakan PT Vale Indonesia, sebagai wujud #MenambangKebaikan.

Bukti lain bahwa taman ini juga dijadikan sebagai sarana edukasi ada di Showcase Area, di mana di dalamnya batu-batuan yang dipamerkan. Batu-batuan ini merupakan limbah dari pengolahan nikel yang dilakukan PT Vale Indonesia.

3. Masa depan jangka panjang taman kehati

Karyawan PT Vale Indonesia di rehabilitation area (dok. PT Vale Indonesia)

Lantas, bagaimana masa depan dari taman kehati milik PT Vale Indonesia? Nantinya, Taman Kehati Sawerigading Wallacea akan terus dilakukan pengembangan. Dilansir vale.com, dari total luas 60 hektare, baru terkelola 15 hektare.

PT Vale Indonesia memiliki target masa depan hijau di lahan bekas tambang mereka, agar terwujud #StartsWithMe. Bahkan di area-area bekas tambang mereka, akan ditanami pula berbagai jenis pohon yang sama seperti sebelum dilakukan penambangan. Di mana pohon-pohon tersebut merupakan makanan dari berbagai hewan yang tinggal di sana.

Harapannya, agar hewan-hewan yang sempat pergi kembali datang dan membuat ekosistem kembali. Rehabilitasi lahan ini, juga merupakan komitmen PT Vale Indonesia dalam melaksanakan bertambangan yang positif. Sehingga, pertambangan PT Vale Indonesia tidak hanya bermanfaat bagi negara, tetapi juga lingkungan dan masyarakat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ara Kinan
EditorAra Kinan
Follow Us