5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi Indonesia

#JabarJuara investasi selama 3 tahun berturut-turut!

Di saat perekonomian global porak-poranda akibat pandemik COVID-19 pada tahun 2020, angka realisasi investasi Provinsi Jawa Barat pada era kepemimpinan Ridwan Kamil justru semakin melesat. Hal ini bahkan menjadikannya provinsi dengan capaian realisasi investasi tertinggi kala itu. 

Target realisasi investasi Jabar yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2022 adalah senilai Rp169,27 triliun. Namun, Provinsi Jawa Barat mampu melampaui target BPKM tersebut, dan meraih capaian realisasi hingga Rp174 triliun!

Hal ini menjadikan Jabar juara investasi selama 3 tahun berturut-turut (2020—2022). Selama periode 3 tahun tersebut, capaian realisasi investasi Jabar adalah yang tertinggi dalam skala nasional, melampaui DKI Jakarta.

Bagaimana Jawa Barat mampu menjadi juara investasi Indonesia pada era sulit dan menggaet investor asing, terlepas dari upah buruhnya yang terbilang tinggi? Simak alasan selengkapnya di bawah ini.

1. Memiliki infrastruktur yang memadai di mata investor

5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi IndonesiaGubernur Ridwan Kamil dalam acara peninjauan penanganan Tol Cisumdawu bulan April 2023. (jabarprov.go.id)

Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki ruas jalan tol terpanjang se-Indonesia. Ditambah lagi dengan sembilan ruas jalan tol tambahan yang kini sedang dibangun.

"Sembilan jalan tol sedang dibangun hari ini, paling fenomenal adalah dari Bandung-Garut-Tasik-Ciamis-Banjar-Pangandaran-Cilacap, tahap satu akan selesai di 2024, tidak ada macet mudik lagi insya Allah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Selain jalan tol, konektivitas Jabar juga akan semakin unggul dengan adanya proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Proyek ini adalah proyek kereta cepat pertama di ASEAN.

Ditambah lagi dengan pembangunan Pelabuhan Patimban tahap satu yang juga sudah rampung. Jika sudah selesai 100 persen, Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia. 

Menurut Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kementerian Investasi, salah satu sektor dengan realisasi Penanam Modal Asing (PMA) tertinggi adalah sektor transportasi dan logistik. Sektor ini erat kaitannya dengan efektivitas infrastruktur. Dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Jabar, PMA akan semakin berpotensi untuk masuk.

2. Dinilai memiliki SDM paling produktif

5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi IndonesiaSekda Kabupaten Garut menyerahkan Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten 2023. (jabarprov.go.id)

Jabar dinilai memiliki sumber daya manusia (SDM) paling produktif se-Indonesia. Pelaku usaha mengaku tidak rugi membayar upah mahal, karena sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan. Lantas, bagaimana Jabar mampu mencetak SDM berkualitas dan diakui? 

SDM berkualitas lahir dari pendidikan yang berkualitas pula. Sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama Pemprov Jabar dalam membangun ekonomi daerah. Terbukti dengan banyaknya program peningkatan SDM yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar.

Program SMK Pusat Keunggulan (PK), Program Penguatan Perguruan Tinggi, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), hingga Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah empat dari program yang diinisiasi untuk mencetak SDM unggul dari tingkat Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. 

Selanjutnya, untuk melahirkan SDM produktif dari tingkat pekerja, Pemprov Jabar memiliki JabarJawara. Ini merupakan program berbasis digital yang memfasilitasi warga Jawa Barat untuk menemukan informasi lowongan kerja terkini, layanan pengembangan diri, informasi beasiswa, hingga pengembangan bisnis untuk para pelaku UMKM.

Sejumlah program di atas diciptakan melalui kolaborasi yang apik antara Pemprov Jabar, Kemendikbud, dan pihak swasta. Pemprov Jabar kerap memperbarui programnya hingga saat ini, agar terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: 5 Cara Jawa Barat Wujudkan Indonesia Negara Adidaya, Terus Maju!

3. Mudahnya pengurusan perizinan investasi di Jawa Barat

5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi IndonesiaKepala Dinas DPMPTSP dalam Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung. (dpmptsp.jabarprov.go.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu mengoptimalkan pelayanan perizinan investasi secara konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini terbukti dari hasil survei indeks persaingan usaha dari KPPU Jabar yang menunjukkan bahwa Jabar masih menjadi primadona investasi di Indonesia.

Survei bukan satu-satunya bukti konkret dari kinerja pelayanan perizinan investasi di Jabar. Salah satu pengusaha ekspor biskuit terbesar di Indonesia, pada acara Forum Investasi Jawa Barat Semester I 2023, mengaku nyaman berinvestasi di Jabar. Selain karena kemudahan perizinannya, ia juga mendapat insentif pajak dari pemerintah untuk menambah produksi, dibebaskan dari bea masuk, dan mendapat kebijakan pembebasan pajak. 

Selain investor dalam negeri seperti di atas, Jabar juga dinilai menjadi provinsi dengan investor asing terbanyak. Hal ini selaras dengan pernyataan Perwakilan Gabungan Kawasan Industri Jabar, Fahmi, pada acara Forum Investasi Jawa Barat Semester I 2023.

Hal ini diperkuat dengan semakin mudahnya perizinan investasi dengan memanfaatkan perizinan secara online.

"Terkait perizinan investasi di Jabar, ke depan akan semakin dipermudah dengan memanfaatkan perizinan secara digital," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yuliastiani, S.T., M.Sc.

Sebagai tambahan informasi, investasi di Jabar akan jauh lebih mudah lagi jika daerahnya masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

4. Inisiatif gubernur Jabar dalam menjemput investor

5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi IndonesiaGubernur Ridwan Kamil dalam acara Forum Investasi Jabar Semester 1 2023 di Trans Hotel Bandung. (jabarprov.go.id)

"Rezeki harus dijemput, kita door to door, bukan 'jaga warung'. Pak Gubernurnya sudah mau jadi sales, hadir di forum negara Eropa dan lainnya. Itulah mengapa enam tahun berturut-turut kita juara investasi, lima tahunnya di masa saya, bisa pertahankan sampai sekarang," jelas Ridwan Kamil.

Dengan aktif menjalin komunikasi, mempromosikan potensi investasi, menyediakan informasi yang diperlukan, serta memberikan insentif atau kemudahan bagi investor, Gubernur Jabar dapat memperkuat persepsi positif terhadap investasi di Jabar. Hal ini berpotensi menarik lebih banyak PMA yang masuk ke Jabar.

Stabilitas politik, kebijakan investasi yang kondusif, perlindungan hukum, ketersediaan tenaga kerja terampil, pasar yang potensial, birokrasi yang efisien, dan faktor-faktor pendukung lainnya memang berperan penting dalam menarik investor.

Namun, jika informasi terkait faktor-faktor di atas tidak diinformasikan dengan cara yang benar dan terstruktur kepada calon investor, maka PMA tetap akan sulit masuk. Gubernur yang proaktif dalam menjemput investor dan mendorong investasi dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menguntungkan.

5. Rencana pembangunan kawasan Rebana Metropolitan

5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi IndonesiaGubernur Ridwan Kamil melantik Ir. Bernardus Djonoputro M.M IAP sebagai Kepala BP kawasan metropolitan Rebana. (dpmptsp.jabarprov.go.id)

Rebana Metropolitan adalah wilayah utara atau timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak ekonomi Jabar di masa depan.

Pengembangan kawasan industri Rebana Metropolitan dirancang agar berdaya saing tinggi dan berkelanjutan (sustainable). Dikatakan berkelanjutan karena pembangunannya akan menerapkan teknologi hijau, infrastruktur ramah lingkungan, dan pengelolaan sumber daya yang efisien. Hal ini adalah daya tarik bagi perusahaan PMA dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang fokus terhadap isu lingkungan dan berorientasi masa depan.

Selain itu, kawasan Rebana Metropolitan memiliki tiga hub utama, yakni Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Pelabuhan Cirebon. Infrastruktur yang baik dan terintegrasi akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan bisnis dan memudahkan aksesibilitas, sehingga menjadi daya tarik bagi PMA dan PMDN yang membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasional mereka.

Sebelah barat Provinsi Jabar, seperti kabupaten dan kota Bogor, kabupaten dan kota Bekasi, serta kabupaten Karawang kini sudah sangat padat. kawasan Rebana Metropolitan diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan wilayah tersebut.

Mulai dari kebijakan investasi yang kondusif, ketersediaan tenaga kerja terampil, pasar yang potensial, birokrasi yang efisien, serta pembangunan infrastruktur yang memperhatikan aspek kualitas, keberlanjutan, dan konektivitas di Provinsi Jawa Barat terus dioptimalkan demi mempertahankan gelar 'Jabar Juara Investasi' di NKRI. 

Faktor di atas diperkuat dengan Gubernur Jawa Barat yang proaktif "menjeput bola", hingga melabeli dirinya "sales" karena memang beliau bergerak bagai sales yang gencar mem-branding Provinsi Jawa Barat kepada investor. Kolaborasi faktor-faktor inilah yang membuat #JabarJuara Investasi selama 3 tahun berturut-turut.

Baca Juga: 5 Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil yang Bikin Jabar Juara Lahir Batin

Tamara Puspita Ayu Photo Verified Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya