Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan Ditingkatkan

Jokowi minta OJK tingkatkan pengetahuan keuangan bagi rakyat

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta akses keuangan di daerah ditingkatkan. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pada Kamis (10/12/2020).

"Saya memperoleh laporan telah ada 32 TPAKD di tingkat provinsi dan 165 TPAKD di level kabupaten/kota. Ini perlu terus ditingkatkan agar dapat menjangkau semua provinsi dan semua kabupaten kota, dan mempercepat perluasan akses keuangan dan pembiayaan di daerah," kata Jokowi seperti yang disiarkan di channel YouTube Otoritas Jasa Keuangan.

1. Jokowi ingin akses keuangan ditingkatkan agar mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan DitingkatkanIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan bahwa peningkatan akses keuangan tersebut sangatlah penting. Ia mengatakan, hal itu dibutuhkan guna mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Mendorong keadilan sosial. Mendorong peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup orang banyak melalui inklusi keuangan," ucap Jokowi.

Baca Juga: OJK Gelar Kompetisi Inklusi Keuangan Total Hadiah Rp80 Juta, Minat? 

2. Jokowi minta OJK meningkatkan literasi dan pengetahuan keuangan kepada masyarakat

Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan DitingkatkanPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana pada Senin (16/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Oleh karena itu, ia meminta jajarannya, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kementerian/lembaga terkait, lebih meningkatkan literasi dan pengetahuan keuangan. Selain itu, minat dan kepercayaan terhadap industri keuangan juga harus ditingkatkan agar masyarakat paham tentang akses pembiayaan, sehingga bisa aktif menabung di lembaga-lembaga keuangan.

"Sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan melalui berbagai cara. Cara-cara yang inovatif termasuk  seni dan budaya, yang sesuai dengan karakter kekinian," ucapnya.

"Yang sesuai dengan karakter kelompok sasaran, serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, termasuk bekerja sama dengan para tokoh yang berpengaruh," kata Jokowi lagi.

3. Jokowi minta TPAKD lebih aktif terlibat pada kelompok-kelompok usaha masyarakat

Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan DitingkatkanANTARA FOTO/Septianda Perdana

Lalu, pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta TPAKD agar lebih aktif terlibat untuk mendorong pendirian kelompok-kelompok usaha. Mulai dari kelompok-kelompok tani, hingga mendorong korporasi yang dilakukan oleh koperasi masyarakat.

"Oleh karena itu, pendampingan dan asistensi kepada masyarakat harus diintensifkan. Sekali lagi, dengan cara-cara yang inovatif sesuai dengan karakter kelompok-kelompok sasaran," ujar Jokowi.

4. Jokowi minta infrastruktur diperkuat sebagai percepatan akses keuangan

Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan DitingkatkanPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga meminta agar infrastruktur diperkuat sebagai percepatan akses keuangan, sehingga bisa dilakukan lebih agresif. Menurutnya, pendirian Jamkrida, pendirian lembaga keuangan mikro, penyediaan agen bank di setiap desa, termasuk juga percepatan penerbitan obligasi daerah adalah hal yang penting.

"Percepatan ini tidak mungkin dilakukan jika caranya masih biasa-biasa saja. Harus ada terobosan-terobosan baru yang inovatif dan efisien," ungkap Jokowi.

5. Jokowi ingin inklusi keuangan di daerah yang masih pasif ditingkatkan

Ingin Dorong Ekonomi Daerah, Jokowi Minta Akses Keuangan DitingkatkanPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mantan pengusaha mebel ini juga menginginkan agar inklusi keuangan di daerah-daerah yang masih pasif perlu ditingkatkan, terutama untuk rakyat kecil dan UMKM. Jokowi menuturkan, berdasarkan data yang ia terima per September 2020, 73,7 persen kredit bank umum berada di Pulau Jawa.

Ia juga menyampaikan bahwa indeks inklusi keuangan Indonesia pada 2019 baru sebesar 76 persen. Jumlah tersebut masih berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya.

"Oleh karena itu, program KUR, kredit ultra mikro, bank wakaf mikro, dan lain-lain harus terus ditingkatkan penyerapannya. Harus ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan kelas UMKM kita," jelas dia. 

Baca Juga: Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat, BRI Lakukan Berbagai Inisiatif 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya