Tol Trans-Sumatra Masih Butuh Rp386 T, Jokowi Tidak Mau Pakai APBN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar kebutuhan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra untuk dihitung ulang. Ia menginginkan agar pembangunan Tol Trans-Sumatra itu tidak menggunakan uang negara atau APBN.
"Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, (7/7/2020).
1. Jokowi sebut pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra membutuhkan biaya investasi sebesar Rp476 triliun
Jokowi mengatakan pembangunan jalan tol sepanjang 2.765 km itu membutuhkan biaya investasi sebesar Rp476 triliun. Namun, dari total investasi tersebut, masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp386 triliun.
"Dari total investasi itu masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024," jelas Jokowi.
Baca Juga: Tol Trans-Sumatra Ditarget Rampung di 2022, Hutama Karya Butuh Rp51 T
2. Jokowi ingin menterinya kalkulasi kembali terkait dana untuk pembangunan Tol Trans-Sumatra
Editor’s picks
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar biaya pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra tak gunakan APBN. Ia meminta para menterinya untuk mengkalkulasi kembali dengan tepat.
"Saya minta ini betul-betul dikalkulasi kelayakan finansialnya, juga mungkin opsi-opsi untuk tambahan ekuitas dalam melanjutkan proyek ini," ujarnya.
3. Jokowi harap pembangunan Tol Trans-Sumatra bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional
Dengan adanya pembangunan Tol Trans-Sumatra ini Jokowi berapa dapat memberikan daya ungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Pulau Sumatra. “Sehingga di sana akan ada efisiensi waktu tempuh dan bisa meningkatkan multiplier effect dua hingga tiga kali lipat terhadap PDB,” tutur Jokowi.
Jalan Tol Trans-Sumatra ini sebagian besar dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) dan membutuhkan pendanaan sebesar Rp476 triliun. Kebutuhan itu terdiri dari Rp343 triliun penyertaan ekuitas dan Rp133 triliun pinjaman. Tetapi hingga saat ini kebutuhan dana itu baru terpenuhi Rp90 triliun yang terdiri dari Rp55 triliun ekuitas dan Rp35 triliun pinjaman.
Baca Juga: Ini Keuntungan Kalau Tol Trans-Sumatra Sudah Tersambung