Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penumpang pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Adisutjipto. (IDN Times/Holy Kartika)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra, menanggapi soal keputusan pemerintah untuk tidak memberangkatkan jemaah haji ke Tanah Suci pada tahun ini. Dia mengatakan pihaknya akan mencari sumber pendapatan lain di luar penerbangan haji.

Irfan menyebut kontribusi penerbangan jemaah haji terhadap pendapatan tidak terlalu besar. "Haji itu kontribusi 10 persen ke pendapatan Garuda di tahun-tahun sebelumnya," katanya kepada IDN Times, Selasa (2/6).

1. Garuda akan memaksimalkan bisnis kargo dan penumpang

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang menerbangkan jemaah haji ke Tanah Suci. Pada 2019, Garuda Indonesia telah memberangkatkan 82.961 jamaah haji.

Dengan tidaknya ada pemberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, Irfan mengatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan bisnis kargo.

"Yes (maksimalkan bisnis kargo) dan tentu saja memaksimalkan bisnis penumpang. Kita memastikan bahwa naik Garuda itu aman dan nyaman (cara memaksimalkan bisnis penumpang," ujarnya.

2. Kementerian BUMN ungkap hal itu menjadi konsekuensi yang harus diterima Garuda Indonesia

Editorial Team

Tonton lebih seru di