Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiongkok Kalahkan AS Jadi Mitra Dagang Terbesar UE

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 29 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, IDN Times - Tiongkok tahun lalu telah menggeser posisi Amerika Serikat (AS) sebagai mitra dagang terbesar Uni Eropa (UE), kata badan statistik UE, Eurostat, Senin, 15 Februari 2021. AS kini berada di posisi kedua.

Sementara Inggris, yang tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa, adalah mitra dagang terbesar ketiga untuk blok itu, kata badan itu, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

1. Dibantu pemulihan cepat dari pandemik

Para pemimpin UE27 dalam konferensi di Brussels, Belgia. (Sky)

Supremasi Tiongkok itu berhasil tercapai berkat cepatnya negara itu pulih dari pandemik COVID-19, yang telah menghancurkan ekonominya. Konsumsi Tiongkok dilaporkan melebihi level setahun sebelumnya pada akhir 2020.

Peningkatan konsumsi itu membantu mendorong penjualan produk Eropa, terutama di sektor mobil dan barang mewah. Sementara, di sisi lain, ekspor Tiongkok ke Eropa diuntungkan dari permintaan yang kuat untuk peralatan medis dan elektronik.

2. UE-Tiongkok dalam tahap meratifikasi kesepakatan investasi

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran virus COVID-19, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/Xie Huanchi/Xinhua via REUTERS

Kemunduran AS itu terjadi pada saat UE dan Tiongkok sedang berupaya meratifikasi kesepakatan investasi yang telah lama dinegosiasikan kedua pihak. Kesepakatan itu akan memberikan perusahaan Eropa akses yang lebih baik ke pasar Tiongkok.

Eurostat menyatakan volume perdagangan UE dengan Tiongkok mencapai 586 miliar euro atau 711 miliar dolar AS pada 2020. Sementara, dengan AS hanya 555 miliar euro atau 673 miliar dolar AS.

Badan tersebut juga menyatakan ekspor UE naik 2,2 persen menjadi 202,5 ​​miliar euro, sementara pada saat yang sama, impor dari Republik Rakyat Tiongkok meningkat 5,6 persen menjadi 383,5 miliar euro.

Ekspor UE ke Amerika Serikat turun 13,2 persen dalam periode yang sama dan impor turun sebesar 8,2 persen.

3. Perdagangan terhalang pandemik dan tarif

Petugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Menurut Eurostat, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab menurunnya nilai perdagangan ke AS maupun negara lainnya. Salah satunya yaitu pandemik COVID-19. Selain itu, ada juga peningkatan tarif yang telah dikenakan pada baja dan sejumlah produk Eropa, seperti sampanye Prancis atau sepeda motor Harley-Davidson.

Lembaga tersebut menyatakan perdagangan dengan Inggris anjlok pada 2020, tahun Inggris secara resmi meninggalkan blok itu.

“Ekspor UE ke Inggris turun 13,2 persen, sementara impor dari seluruh lini turun 13,9 persen,” kata Eurostat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Rochmanudin Wijaya
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us