7 Trik agar Sukses Berbisnis Mainan, Perluas Pemasaran!

Mendirikan bisnis pada kebutuhan sekunder seperti mainan, bisa dibilang tidak mudah. Apalagi kini kehadiran smartphone dengan beragam aplikasinya yang menarik, telah dengan mudah menarik perhatian anak-anak. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang kecanduan menggunakan smartphone, untuk bermain game atau membuka video si YouTube.
Namun meski sudah ada gadget yang canggih, anak-anak tetap membutuhkan mainan untuk mengembangkan kreativitas dan imaginasinya, atau untuk menstimulasi motorik kasar maupun motorik halusnya.
Oleh karena itu, bisnis mainan masih tetap memiliki peluang untuk bisa berkembang, meski mungkin prospeknya tidak seperti sebelum ada gadget. Untuk itu, dibutuhkan trik dan kreativitas agar bisnis mainan bisa bertahan dan berkembang dengan pesat.
Nah, berikut ini beberapa trik agar bisa sukses dalam berbisnis mainan. Check it out guys!
1. Mencari supplier dengan koleksi mainan yang lengkap dengan harga yang terjangkau

Agar bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan, maka kamu sebaiknya mencari supplier yang memiliki koleksi mainan yang lengkap namun dengan harga yang terjangkau. Dengan begitu, kamu bisa menghemat waktu dan tenaga untuk tidak mencari supplier lainnya untuk melengkapi koleksi toko mainanmu.
Namun, kamu harus tetap memperhatikan kualitas barang yang dijual. Jangan sampai barang yang dijual memiliki kualitas yang kurang baik, karena nanti bisa berpengaruh pada penjualan tokomu juga. Selain itu, kamu harus selalu mengecek jumlah barang yang dikirim apakah sesuai dengan yang kamu pesan. Sebab, terkadang saking banyaknya pesanan, terjadi keteledoran seperti salah hitung atau barang tertinggal.
2. Membuka toko offline dan online

Agar bisa lebih mudah menjangkau customer, kamu sebaiknya membuka toko baik secara offline ataupun online. Namun untuk toko yang offline, sebaiknya pilih yang lokasinya strategis, seperti di pinggir jalan raya atau di pusat perbelanjaan. Sementara untuk toko yang online, kamu bisa menjalin kerjasama dengan marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan lain-lainnya.
Dengan begitu, jika misalnya pembeli di toko offline tidak begitu banyak, kamu masih bisa mengandalkan penjualan di toko onlinemu. Sebab selera orang berbeda-beda, misalnya seperti ada yang lebih suka berbelanja mainan langsung di tokonya untuk bisa leluasa memilih sekaligus mengetahui kualitasnya. Di sisi lain, ada yang lebih suka berbelanja online dan mengandalkan ulasan dari pembeli lainnya untuk mengetahui kualitas barangnya.
Oleh karena itu baik di toko offline maupun online, usahakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, agar customer bisa nyaman berbelanja di semua toko mainan milikmu. Jika memungkinkan, beri nama toko onlinemu pada kemasan pembungkus yang ada di toko offlinemu. Dengan begitu, customer-mu bisa dengan mudah menemukan alamat toko onlinemu.
3. Mempekerjakan karyawan yang menyukai anak-anak

Karena sasaran target customer-mu adalah anak-anak, maka kamu sebaiknya mempekerjakan karyawan yang menyukai anak-anak. Sebab, seseorang yang menyukai anak-anak biasanya ramah dan lebih sabar dalam menghadapi pembeli.
Selain itu, tidak semua anak mudah untuk dirayu saat berbelanja. Terkadang ada anak mengutamakan kenyamanan. Jika mereka merasa nyaman dengan orang yang mengajaknya berinteraksi, maka tentu mereka akan lebih mudah untuk menuruti perkataan orang tersebut.
Nah, untuk mengetahui calon karyawanmu menyukai anak-anak atau tidak, maka sebaiknya jangan mencantumkan di iklan lowongan jika menyukai anak-anak adalah syarat utama untuk diterima bekerja ditempatmu. Sebab, ada juga orang yang pandai bersandiwara untuk menyembunyikan sifat aslinya.
Lebih baik interview mereka secara langsung dan tanyakan pendapat mereka tentang anak-anak dan cara mengatasinya jika mereka tiba-tiba menangis atau tantrum. Jika orang yang kamu interview tersebut bisa menjawabnya dengan mudah dan bahkan tampak antusias atau terlihat nyaman saat menjawabnya, dan memenuhi syarat lainnya, maka kamu bisa langsung menerimanya.
Bagaimana pun, sebaiknya kamu tetap memberlakukan masa uji coba atau trial selama 1 bulan. Jika dalam jangka waktu tersebut, karyawanmu memiliki kinerja yang bagus dan bisa melayani customer dengan baik, maka kamu bisa memperpanjang masa kerjanya.
4. Memberi harga sesuai dengan kualitas produk mainan

Agar bisnis mainanmu berjalan dengan lancar dan memiliki banyak customer, maka sebaiknya beri harga yang wajar untuk setiap koleksi mainan di tokomu. Sesuaikan harga dengan kualitas dari produk mainan tersebut. Jika misalnya bahannya dari plastik atau rentan mengalami kerusakan, maka sebaiknya beri harga yang lebih murah.
Begitu juga jika kualitas barangnya bagus dan tahan lama, berikan harga yang lebih mahal namun masih dalam batas kewajaran dan kamu pun sudah mendapatkan untung. Sebab jika harganya terlalu tinggi, sedangkan di toko mainan lainnya tidak semahal di tempatmu, maka tentu costumermu akan memilih untuk berbelanja di tempat lain.
Namun tentunya sesuaikan juga dengan lokasi toko offlinemu. Jika kamu memilih untuk membuka toko mainan di tempat yang terkesan eksklusif dengan biaya sewa yang mahal, maka kamu bisa memberikan harga yang lebih tinggi, karena kamu juga harus memperhitungkan biaya sewanya juga.
Oleh karena itu sebelum membuka toko mainan secara offline, tentukan sasaran customer terlebih dahulu, agar tidak mendatangkan kerugian di masa mendatang. Lakukan juga riset apakah di lokasi tersebut cocok apa tidak untuk membuka toko mainan.
5. Selalu update dengan mainan yang lagi viral

Agar toko mainanmu memiliki banyak pelanggan, maka kamu harus update dengan mainan-mainan yang sedang viral dan menambah koleksi di toko mainanmu dengan mainan yang sedang viral tersebut. Namun karena mainan yang viral biasanya musiman atau tidak bertahan lama, maka sebaiknya jangan terlalu banyak mengambil stoknya di supplier. Itu untuk mencegah penimbunan stok jika misalnya tidak laku terjual karena sudah habis musimnya.
Jika pun stoknya habis, lebih baik terapkan open pre-order atau open PO. Namun jangan terlalu lama untuk memenuhi ketersediaan stoknya karena bisa membuat customer menjadi berpaling untuk berbelanja di tempat lain. Oleh karena itu, kamu harus sering mengecek ketersediaan stok mainan yang viral tersebut, agar bisa segera memesan ke supplier begitu stok mulai menipis atau sudah ada customer yang melakukan pemesanan sehingga tidak terlalu lama menunggu pesanannya tersedia.
Namun jika stok di supplier-mu mengalami kekosongan, maka sebaiknya cari supplier lainnya yang menjual mainan viral tersebut. Selain itu, kamu juga sebaiknya menawarkan gratis ongkos kirim jika misalnya pesanan customer-mu mengalami keterlambatan karena kekosongan stok di supplier-mu.
6. Bekerja sama dengan penyedia jasa servis mainan

Terkadang tidak semua supplier bersedia menerima kembali stok yang cacat atau rusak meski hal tersebut terjadi karena kelalaian dari pihak mereka. Oleh karena itu, jika misalnya supplier-mu tidak bersedia menerima barang yang cacat tersebut, maka sebaiknya kamu bekerja sama dengan seseorang yang menyediakan jasa untuk memperbaiki mainan. Dengan begitu, kerugian yang kamu alami tidak akan terlalu besar.
Selain itu, terkadang juga ada customer yang tidak sengaja merusakkan barang dan tidak mau bertanggung jawab dengan meninggalkan begitu saja mainan yang rusak tersebut. Jika harga mainannya tidak mahal mungkin tidak menjadi masalah yang besar, namun jika harganya mahal atau bahkan stoknya sangat terbatas, maka tentu bisa menimbulkan kerugian yang besar bagimu. Nah, dengan adanya kerja sama dengan orang yang bisa servis mainan, tentu bisa mengurangi kerugianmu.
Selain itu, kamu juga bisa menawarkan jasa servis mainan untuk para customer-mu. Dengan begitu, bisa menambah pemasukan di tokomu. Sebab tidak semua orang memiliki uang yang berlebih untuk membeli mainan yang baru.
7. Memasarkan mainan edukasi ke daycare atau sekolah untuk anak usia dini

Daycare atau sekolah untuk anak usia dini seperti PAUD atau taman kanak-kanak (TK) biasanya memerlukan mainan edukasi untuk menstimulasi motorik kasar maupun halus para muridnya. Nah, untuk semakin memperluas pemasaran bisnis mainanmu, maka sebaiknya tawarkan kerjasama sebagai pemasok mainan edukasi ke tempat-tempat tersebut.
Namun sebelum itu, sebaiknya buat katalog yang berisi tentang semua koleksi mainan di tokomu beserta harga-harganya. Agar mereka semakin tertarik, tawarkan harga spesial jika mereka membeli dalam jumlah yang banyak. Dengan begitu, pelangganmu tidak hanya bertambah, namun bisnis mainanmu juga akan semakin dikenal banyak orang. Apalagi jika mereka mengajak toko mainanmu untuk mengisi salah satu tenant di event yang diadakan di sekolah mereka. Tentu itu akan semakin menaikkan omset penjualan toko mainanmu, bukan?
Berbisnis mainan bukan hal yang sulit asalkan memiliki trik yang jitu untuk meningkatkan penjualan dan tidak berhenti untuk belajar cara mengembangkan bisnis agar bisa maju. Selain itu, meski sudah banyak anak yang kecanduan gadget, namun tidak ada yang bisa menggantikan peran mainan untuk menstimulasi perkembangan mereka dan sebagai perantara mereka untuk berinteraksi dengan anak-anak lain yang seusia mereka.