Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Melihat Bisnis Mainan Edukasi Beromset Ratusan Juta di Malang

Beberapa koleksi mainan edukasi anak yang diproduksi Wuffyland. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Mainan edukasi anak kini mulai semakin berkembang. Berbagai varian mainan edukasi anak mulai bermunculan. Banyaknya variasi mainan edukasi anak itu juga menjadi alternatif lain bagi orang tua agar anak-anak tak terlalu bergantung pada gadget.

Hal itulah yang coba ditawarkan oleh salah satu produsen mainan edukasi anak bernama Wuffyland yang berada di Jl Kalimosodo XII, Polehan, Kota Malang. Sejak dua tahun terakhir, Wuffyland terus berinovasi dengan membuat berbagai jenis mainan edukasi, mulai dari bayi usia 6 bulan hingga usia 6 tahun. 

1. Berawal dari iseng buat mainan untuk anak

Proses produksi mainan edukasi anak di Wuffyland. IDN Times/Alfi Ramadana

Ghea Safferina (26) pemilik usaha tersebut menjelaskan bahwa awal dari usaha yang ia geluti itu karena kebutuhan anak. Sekitar tahun 2019, saat anak pertamanya mulai bisa bermain, ia terpikir untuk membuat sebuah mainan edukasi.

Saat itu, mainan tersebut hanya untuk kebutuhan sendiri saja dan tidak dijual. Tetapi pada suatu waktu, mainan pertama yang ia beri nama contras card coba diunggal di media sosial dan mendapat sambutan positif.

"Saat ini beberapa yang minat itu saya beri file gambar-gambarnya untuk dicetak sendiri. Tetapi mereka bilang tidak sempat dan akhirnya coba kami fasilitasi. Kemudian karena ada peluang, akhirnya kami kembangkan lagi," katanya Sabtu (9/10/2021). 

2. Sudah buat 90 varian mainan edukasi

Beberapa varian maian edukasi anak yang diproduksi oleh Wuffyland. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah itu, Ghea kemudian mulai mengembangkan beberapa mainan edukasi bergambar dan memasarkannya. Hasilnya, setelah berjalan dua tahun, sedikitnya 90 variasi mainan edukasi anak berbagai jenis berhasil ia buat.

Beberapa di antaranya adalah contrast card, puzzle gambar, worksheet, dan masih banyak lainnya. Masing-masing mainan edukasi juga memiliki kegunaan sendiri mulai dari melatih sensorik, motorik dan ketelitian anak. Materi yang disampaikan juga disesuaikan dengan kebutuhan anak ditiap kategori usia. 

"Basic bahannya kami menggunakan kertas. Tetapi ada juga beberapa yang menggunakan kayu. Hanya kalau untuk yang kayu ini kami bekerja sama dengan vendor," tambahnya. 

3. Harga cukup terjangkau

Proses produksi mainan edukasi anak di Wuffyland. IDN Times/Alfi Ramadana

Ghea menyebut bahwa hampir setiap bulan selalu ada varian baru mainan edukasi yang dikeluarkan oleh Wuffyland. Hal tersebut dilakukan agar para pelanggan juga memiliki pilihan lain.

Untuk harga yang ditawarkan sendiri cukup terjangkau. Ghea menyebut bahwa produk mainan edukasi produksi Wuffyland dijual mulai harga termurah Rp15.000, yakni berupa puzzle gambar dan paling mahal Rp 88.000 berupa worksheet yang di dalamnya berisi kertas tulis yang bisa dihapus. 

"Sejauh ini yang paling best seller itu worksheet. Selama pandemik COVID-19 ini permintaan kami malah meningkat. Terjauh pengiriman kami sudah sampai Papua bahkan beberapa kali di kirim ke Singapura," katanya. 

4. Omset tembus ratusan juta

Salah seorang pekerja sedang menyelesaikan salah satu varian mainan edukasi. IDN Times/Alfi Ramadana

Jika dirata-rata, Ghea menyebut bahwa Wuffyland bisa menjual hingga 5.000 mainan edukasi berbagai jenis setiap bulannya. Omset yang dihasilkan juga terhitung cukup besar untuk industri rumahan. Meski tak membeberkan secara detail, tetapi Ghea menyebut bahwa omset per bulan bisa mencapai tiga digit. 

"Selama pandemik COVID-19 ini, penjualan tidak banyak berpengaruh. Malahan banyak dari masyarakat yang membeli lebih dari satu jenis mainan edukasi untuk anaknya," pungkas Ghea. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us