ASDP Berlakukan Sistem Tiket Online di Pelabuhan Tanjung Kalian

Berlaku mulai 3 November 2023

Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bakal menerapkan sistem e-ticketing di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung mulai Jumat (3/11/2023).

Reservasi online bakal diberlakukan di lintasan Tanjung Kalian - Tanjung Api-Api dengan berbagai metode pembayaran seperti virtual account BRI, Mandiri, BNI, BCA, Permata Bank, Maybank, BSI, Danamon, CIMB Niaga, BTPN, Bank Maspion, BTN, dan Pospay.

Selain itu, pembayaran juga bisa dilakukan menggunakan e-wallet LinkAja, Shopee Pay, blu BCA digital, OVO, dan Dana.

"Dengan beragam pilihan metode pembayaran, pengguna jasa akan lebih leluasa dalam melakukan pembayaran sesuai dengan bank atau pun e-wallet yang dimiliki," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).

1. Reservasi tiket online memecah kepadatan di pelabuhan

ASDP Berlakukan Sistem Tiket Online di Pelabuhan Tanjung KalianSejumlah kendaraan roda empat memasuki kapal penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). (dok. ASDP)

Total penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Kalian mencapai 82.659 orang pada 2022. ASDP juga mencatat total kendaraan yang menyeberang sebanyak  99.854 unit, yaitu kendaraan roda 2 sebanyak 18.454 unit dan kendaraan roda 4 sebanyak 81.400 unit.

Sementara itu, total penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Kalian sejak Januari hingga Oktober 2023, mencapai 140.516 orang.

Selanjutnya, total kendaraan yang melakukan penyeberangan mencapai 82.958 unit, yaitu kendaraan roda 2 sebanyak 19.285 unit dan kendaraan roda 4 sebanyak 63.673 unit.

"Menilik penumpang yang menyeberang mencapai lebih dari 50 ribu unit kendaraan hingga Oktober ini, reservasi tiket online dinilai dapat memecah kepadatan di pelabuhan. ASDP juga menghimbau untuk merencanakan perjalanannya sejak jauh hari. Terlebih reservasi tiket ini sudah bisa dilakukan sejak H-60 hari keberangkatan,” tutur Shelvy.

Baca Juga: Bisnis Penyeberangan Pulih, ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan Logistik

2. Ada 17 pelabuhan yang sudah gunakan sistem tiket online

ASDP Berlakukan Sistem Tiket Online di Pelabuhan Tanjung KalianKapal penyeberangan ASDP Indonesia Ferry. (dok. ASDP)

Shelvy menerangkan, pembelian tiket di pelabuhan (go show) masih memungkinkan menyebabkan penumpukan atau antrian di pelabuhan, bahkan bisa membuat pelanggan yang sudah datang dari jauh perjalanan kehabisan tiket.

Oleh karenanya, diperlukan langkah percepatan implementasi Ferizy supaya pengguna jasa merasa lebih nyaman, aman. Itu juga dapat memitigasi potensi penyimpangan yang terjadi di area pelabuhan penyeberangan.

Totalnya ada 17 pelabuhan yang sudah terdigitalisasi pada November 2023. Pelabuhan Tanjung Kalian menjadi pelabuhan berikutnya yang menerapkan sistem pembelian tiket melalui reservasi online pada trip.ferizy.com.

“Sejak 2020, ASDP secara konsisten menambah jumlah pelabuhan yang menerapkan ferizy. Data tercatat, hingga akhir Oktober 2022, sudah 17 pelabuhan yang menggunakan e-ticketing, dan November ini akan diterapkan di Pelabuhan Tanjung Kalian,” sebutnya.

3. Transformasi digitalisasi beri dampak positif

ASDP Berlakukan Sistem Tiket Online di Pelabuhan Tanjung KalianPT ASDP Indonesia Ferry. (dok. ASDP)

Dikatakan Shelvy, akselerasi inovasi digitalisasi yang dilakukan didasari oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Daftar Penumpang dan Kendaraan Angkutan Penyeberangan.

Itu juga dilandasi oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kewajiban Penumpang Angkutan Penyeberangan Memiliki Tiket, serta Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 19 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik.

Dia menuturkan transformasi digitalisasi tidak hanya sebagai bentuk kepatuhan hukum ASDP, tetapi juga bertujuan untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah melalui layanan logistik dan tujuan wisata pilihan.

Sesuai dengan kesepakatan ASDP bersama dengan seluruh mitra penyeberangan, pembenahan tata kelola angkutan penyeberangan berkaitan dengan dukungan kelancaran arus logistik antarwilayah.

"Tidak hanya itu, peningkatan akurasi data manifest, manajemen operasional dan pelayanan pelabuhan penyeberangan, penertiban praktik liar di sekitar pelabuhan, manajemen keselamatan, optimalisasi fungsi pengawasan penyeberangan, penanganan kendaraan yang membawa barang berbahaya, dan lain sebagainya, dapat diterapkan jika digitalisasi ini sudah dijalankan,” tambah Shelvy.

Baca Juga: Ada MotoGP Mandalika, Jumlah Penumpang ASDP Melonjak 70 Persen

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya