Aset PLN Nusantara Power Meroket Jadi Rp350 Triliun

Sebelumnya Rp170 triliun

Intinya Sih...

  • Nilai aset PLN Nusantara Power naik signifikan dari Rp170 triliun menjadi Rp350 triliun.
  • Rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 7 ribu MW pada gelombang pertama, dan 23.500 MW pada gelombang ketiga.

Jakarta, IDN Times - PT PLN Nusantara Power mengungkapkan peningkatan signifikan dalam nilai aset perusahaan, yang sebelumnya sekitar Rp170 triliun, kini mencapai Rp350 triliun.

“Dulu aset kita hanya sekitar Rp170 triliun, sekarang mencapai Rp350 triliun,” kata Direktur Management Human Capital and Administrasi PLN NP, Karyawan Aji dalam diskusi bersama media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

Dia menjelaskan, aset-aset pembangkit yang dimiliki PT PLN (Persero) telah dikelola oleh PLN Nusantara Power yang merupakan anak perusahaan, kecuali tanah yang disewa.

Baca Juga: Kisah Para Skrikandi PLN Menjaga Terang

1. Aset pembangkit PLN Nusantara Power akan bertambah lagi

Aset PLN Nusantara Power Meroket Jadi Rp350 TriliunPLTGU Muara Karang. (dok PLN Nusantara Power)

Aji menerangkan, peningkatan nilai aset perusahaan yang kini telah mencapai Rp350 triliun merupakan bagian dari peningkatan kapasitas pembangkit yang dilakukan pada gelombang pertama.

“Insyaallah nanti akan muncul wave satu. Wave dua itu nanti 1 Januari 2025. Ini sempat tertunda karena pemilu ya,” ujarnya.

PLN Nusantara Power merencanakan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 7 ribu megawatt (MW), meningkat dari sekitar 12 ribu MW pada wave satu menjadi 20 ribu MW. Kemudian, pada wave tiga, diharapkan kapasitasnya akan mencapai 23.500 MW.

Baca Juga: PLN Indonesia Power Jaga Keandalan Pembangkit EBT saat Libur Lebaran

2. Sebaran pembangkit listrik yang dikelola PLN Nusantara Power

Aset PLN Nusantara Power Meroket Jadi Rp350 TriliunPLN Nusantara Power menggunakan biomassa sawdust yang umumnya berasal dari limbah furniture untuk digunakan sebagai bahan bakar substitusi batu bara pada beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). (Dok. PLN)

Setelah pemerintah melakukan program Holding-Subholding (HSH) pada badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan tersebut, kini PLN Nusantara Power memiliki wilayah operasi di Sumatra 4,44 gigawatt (GW) (285 unit).

Selanjutnya, Jawa 15,68 GW (154 unit), Bali dam Nusa Tenggara 0,86 GW (281 unit), Kalimantan 1,05 GW (218 Unit), Sulawesi 1,36 GW (237 unit), Maluku 0,20 GW (20 unit), dan Papua 0,12 GW (6 unit).

3. PLN terapkan skema co-investment dalam pengelolaan sumber daya

Aset PLN Nusantara Power Meroket Jadi Rp350 TriliunKantor Pusat PLN (Dok. PLN)

PLN Nusantara Power sebelumnya mencatat kenaikan laba perusahaan pada yang disetor ke PT PLN (Persero) sebesar Rp 6,58 triliun, melebihi target RKAP 2022 sebesar 62 persen.

Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, kinerja PLN Nusantara Power berkontribusi besar terhadap kinerja keuangan PLN, dengan menerapkan skema co-investment yang meningkatkan pertumbuhan laba.

"Nusantara Power telah mampu menerapkan skema co-investment dalam pengelolaan sumberdaya untuk menjadi energi. Hal ini lah yang mampu mendongkrak kinerja NP, dimana saat ini NP sudah raksasa sebagai perusahaan dan kedepan akan menjadi lebih raksasa lagi," kata Darmawan pada 2022 lalu.

Topik:

  • Jujuk Ernawati
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya