Badan Geologi Sarankan Banten Gunakan Konstruksi Tahan Gempa

Imbas rawan diguncang gempa

Jakarta, IDN Times - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyarankan agar bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi dibangun menggunakan konstruksi tahan gempa bumi untuk mengurangi risiko kerusakan akibat gempa.

Rekomendasi tersebut dikeluarkan mengingat wilayah Banten dan sekitarnya sering diguncang oleh gempa bumi, dan telah mengalami setidaknya empat gempa besar dalam lima tahun terakhir dengan pusat gempa berada di Banten.

“Bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan,” kata Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Usai Gempa M 5,7 Ada 39 Gempa Susulan Landa Bayah Lebak

1. Perlu dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi yang memadai

Badan Geologi Sarankan Banten Gunakan Konstruksi Tahan GempaIlustrasi jalur evakuasi di lereng Merapi. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Dia menjelaskan bahwa selain membangun bangunan yang tahan gempa, penting juga untuk menyediakan jalur evakuasi dan tempat evakuasi sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.

Mengingat wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi rawan terhadap gempa bumi dan tsunami, diperlukan peningkatan upaya mitigasi melalui strategi mitigasi struktural dan non-struktural.

“Harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi,” terang Wafid.

2. Masyarakat diminta tetap tenang usai gempa Banten

Badan Geologi Sarankan Banten Gunakan Konstruksi Tahan Gempailustrasi gempa bumi (unsplash.com/Jens Aber)

Dia menyarankan agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi situasi pasca gempa bumi, mengikuti arahan dan informasi yang disampaikan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta tetap waspada terhadap kemungkinan adanya gempa bumi susulan.

Selain itu, Wafid juga memperingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab terkait gempa bumi dan tsunami.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) yaitu retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," ujarnya.

Baca Juga: Gempa Banten Magnitudo 5,7 Dirasakan Sampai Cilacap Jateng

3. Banten diguncang gempa pada Minggu malam

Badan Geologi Sarankan Banten Gunakan Konstruksi Tahan GempaIlustrasi gempa bumi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, pada Minggu (25/2/2024), pukul 20.07 WIB, BMKG melaporkan gempa M5,7 di Samudera Hindia, kedalaman 10 km, berjarak 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

Penyebabnya adalah aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut - tenggara. Gempa susulan M5,1 terjadi pukul 22.04 WIB.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya