Beras Langka, Jokowi Minta Stok Bulog Banjiri Pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo memerintahkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengatasi isu kelangkaan beras dengan mendistribusikan stok di Gudang Perum Bulog ke pasar.
Jokowi pagi ini telah memanggil sejumlah pejabat terkait, termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dan Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi.
“Hal yang dibahas pagi ini adalah mengenai isu perberasan nasional. Jadi, kami ditugaskan hari ini untuk mendistribusikan stok Bulog yang ada di Bulog kepada pasar,” kata Arief di Kompleks Istana Negara, Senin (12/2/2024).
1. Jokowi perintahkan banjiri pasar dengan beras
Arief menjelaskan, dia dan timnya, termasuk Dirut Bulog dan Menteri BUMN, akan mengawasi proses bongkar muat beras dari pelabuhan langsung ke pasar induk beras Cipinang.
Mereka ingin memastikan bahwa stok beras yang sudah ada di Cipinang, yang jumlahnya cukup tinggi, segera didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dan modern. Tujuannya adalah membanjiri pasar dengan pasokan beras yang mencukupi.
“Saat ini di Cipinang stoknya termasuk tinggi, di atas 34 ribu ton dan ini yang harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan juga modern market. Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar,” tuturnya.
Baca Juga: BUMN Pelni Buka Lowongan Magang 3 Posisi, Cek Kualifikasinya
2. Bapanas tak beri penjelasan terkait penyebab beras langka
Editor’s picks
Arief belum memberi penjelasan mengenai penyebab kelangkaan beras di ritel yang terjadi baru-baru ini. Apakah masalahnya disebabkan oleh penyaluran yang terhambat sehingga pasokan tidak bisa sampai ke ritel dengan lancar, ataukah masalahnya karena stok beras yang tidak mencukupi.
Dia menekankan bahwa tugas mereka sekarang adalah memastikan bahwa stok beras sampai ke berbagai peritel, baik itu pasar modern maupun pasar tradisional.
“Ini sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlet ya, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Izinkan waktu untuk persiapkan ini semua segera,” tuturnya.
3. Warga sampai antre beli beras karena langkah
Diberitakan sebelumnya, Warga Ngawi rela mengantre berjam-jam di depan kios beras yang belum buka pada Pasar Besar Ngawi, Selasa (6/2/2024). Mereka mengantre beras bulog.
Antrean ini dipicu oleh beras Bulog atau SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) sulit didapatkan di pasaran dalam dua pekan terakhir.
Menurut para pedagang setempat, pengiriman beras dari Bulog tidak lancar. Dalam sepekan, hanya dikirim sekali sebanyak 1 ton, dari sebelumnya dua kali dengan 2 ton beras SPHP per pengiriman.
Beras kemasan SPHP isi 5 kilogram dijual dengan harga Rp54.500, selisih Rp4 ribu dibandingkan beras biasa yang harganya Rp14 ribu per kilogram.
Baca Juga: Bapanas Minta Bulog Stop Sementara Bansos Beras, Wamen BUMN Buka Suara