BLT dan Bansos, Sinyal Kuat Harga BBM Akan Naik

Jokowi sebut BLT BBM untuk dongkrak daya beli masyarakat

Jakarta, IDN Times - Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) yang diberikan pemerintah dinilai sebagai sinyak bahwa kenaikan harga BBM akan segera terlaksana. Pemerintah telah mengalokasikan bantuan sosial senilai Rp24,17 triliun dari pengalihan subsidi BBM untuk tiga jenis bantuan.

"Pemerintah kan khawatir kalau BBM subsidi naik, maka inflasi naik, daya beli bisa merosot. Jadi bisa ditebak sepertinya akan ada kenaikan harga BBM dalam waktu dekat, maupun pembatasan penggunaan BBM subsidi secara ketat. Ini sinyal yang tidak bisa ditutupi," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kapan Harga BBM Subsidi Naik? Airlangga: Kita Tunggu Saja

1. Pemerintah bagikan BLT BBM, BSU, dan bantuan pemda sebagai pengalihan anggaran subsidi BBM

BLT dan Bansos, Sinyal Kuat Harga BBM Akan NaikPresiden Jokowi bagikan BLT BBM di Maluku (dok. Sekretariat Presiden)

Pemerintah telah mengalokasikan bantuan sosial senilai Rp24,17 triliun dari pengalihan subsidi BBM. Dari tiga jenis bantuan sosial yang merupakan pengalihan subsidi BBM, pemerintah menganggarkan Rp12,4 triliun untuk BLT. Ada 20,65 juta kelompok masyarakat yang menjadi sasaran untuk menerima sebesar Rp150 ribu sebanyak empat kali.

Bantuan sosial yang kedua adalah subsidi upah sebesar Rp600 ribu kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan. BSU dengan anggaran total Rp9,6 triliun, dibayarkan satu kali kepada masing-masing penerima.

Ketiga, bantuan dari pemerintah daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum, yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil, senilai Rp2,17 triliun. Bantuan tersebut untuk membantu sektor transportasi, seperti angkutan umum, ojek, nelayan, dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

Pemerintah juga sedang menyiapkan sejumlah skema perubahan kebijakan harga BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar, agar kuota BBM bersubsidi dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun sesuai pagu APBN Tahun 2022.

Adapun belanja subsidi dan kompensasi yang dikucurkan Pemerintah hingga Agustus 2022 sudah mencapai Rp502,4 triliun, yang terdiri atas subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

Baca Juga: Tarik Ulur Kenaikan Harga BBM Subsidi

2. Jokowi sebut BLT BBM untuk menjaga daya beli masyarakat

BLT dan Bansos, Sinyal Kuat Harga BBM Akan NaikJokowi saat meninjau pembagian BLT BBM di Kantor Pos berada di Jalan KH A. Dahlan, Pahoman, Enggal, Kota Bandar Lampung, Sabtu (3/9/2022). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan BLT BBM bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Hal itu dikatakan Jokowi saat pembagian BLT BBM di Kantor Pos Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9/2022).

"Kami harapkan dengan suntikan BLT BBM ini, daya beli masyarakat bisa terjaga dengan baik," kata Jokowi. 

BLT tersebut dibayarkan sebesar Rp300 ribu sebanyak dua kali melalui berbagai saluran Kantor Pos Indonesia.

"Tadi kami menyerahkan BLT BBM yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk empat bulan. Tadi diserahkan untuk dua bulan di depan, sudah diserahkan untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, di Saumlaki," tambahnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan BLT BBM Tersalurkan Serentak Pekan Depan

3. Jokowi masih tunggu perhitungan harga BBM

BLT dan Bansos, Sinyal Kuat Harga BBM Akan NaikInfografis harga keekonomian BBM subsidi. (IDN Times/ Mardya Shakti)

Jokowi belum menentukan apakah harga BBM akan naik atau tidak dan mengaku masih menunggu perhitungan mengenai harga tersebut. Kemarin, Jumat (2/9/2022), Jokowi mengaku akan menerima laporan dari jajarannya mengenai kalkulasi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Meski demikian, Jokowi masih enggan menyampaikan kapan harga BBM bersubsidi naik.

"Untuk (kenaikan harga) BBM-nya semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ujar Jokowi dalam keterangannya saat kunjungan kerja di Maluku.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya