Bos Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Soroti Melambatnya Ekonomi China

Ada sejumlah hal dibahas terkait sektor keuangan

Jakarta, IDN Times - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) digelar di Jakarta pada 22-25 Agustus 2023. Pertemuan itu bakal membahas sejumlah isu terkait perekonomian global.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yogi Rahmayanti mengatakan, beberapa hal yang akan dibahas menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN adalah kebijakan suku bunga bank sentral AS, perlambatan ekonomi China, hingga ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.

"Jadi, ada akibat dari perang Rusia-Ukraina, kemudian juga ada kebijakan dari tingkat suku bunga di Amerika, kemudian juga adanya indikasi perlambatan ekonomi di China. Nah ini yang para menteri dan gubernur bank sentral nanti akan diskusikan pada saat AFMGM," katanya dalam media briefing di kawasan Jakarta Pusat, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar Negara

1. Bahas pendanaan sektor kesehatan usai pandemik COVID-19

Bos Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Soroti Melambatnya Ekonomi ChinaPetugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Kementerian Keuangan mengusung kolaborasi antara keuangan dan kesehatan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan kesehatan di kawasan ASEAN.

"Sehingga kita perlu melihat status dari COVID-19 ini sekarang seperti apa. Nah di sini nanti juga sebagai salah satu rangkaian dari AFMGM, akan ada pertemuan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan dari seluruh negara ASEAN," tuturnya.

Pertemuan Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan ASEAN diselenggarakan pada Kamis (24/8/2023), untuk menyoroti gap atau kekurangan pendanaan yang dialami oleh negara-negara ASEAN ketika merespons pandemik, status COVID-19, tantangan darurat kesehatan, ASEAN Response Fund, dan memberikan pernyataan bersama.

"Jadi, itu yang agenda utama dari pertemuan antara menteri keuangan dan menteri kesehatan di negara-negara ASEAN yang kita sebut AFHMM, ASEAN Finance Minister & Health Minister Meeting.

Baca Juga: ASN di Jakarta WFH Sebagian Mulai 28 Agustus Demi Kelancaran KTT ASEAN

2. Bahas pendanaan infrastruktur hijau untuk mendapatkan pembiayaan murah

Bos Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Soroti Melambatnya Ekonomi ChinaPexels

Pada pertemuan nanti, menteri keuangan ASEAN juga didorong meningkatkan kapasitas dari infrastructure financing di ASEAN. Saat ini, ASEAN sudah punya ASEAN Infrastructure Fund (AIF).

Pada Keketuaan Indonesia di ASEAN akan disepakati bahwa AIF akan bertransformasi atau rebranding menjadi Green Infrastructure Fund.

"Jadi namanya tetap AIF namun dia memiliki misi atau fokus atau prioritas untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur hijau. Harapannya dengan refocusing ini itu kawasan ASEAN bisa menarik lebih banyak pendanaan murah dari dunia yang sudah dikomitkan untuk membiayai transisi ke ekonomi hijau," tambahnya.

Baca Juga: Aliran Investasi Asing di ASEAN Naik 5 Persen di 2022, RI Nomor 2!

3. Bahas kerja sama perpajakan dan kepabeanan

Bos Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Soroti Melambatnya Ekonomi China

Dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN juga akan dijajaki kerja sama pajak dan kepabeanan regional. Hal itu meliputi penguatan struktur withholding tax (WHT), pedoman ASEAN tentang kerja sama antara administrasi kepabeanan dan otoritas pajak, integritas kepabeanan ASEAN.

"Ini diantaranya sudah mencapai suatu kesepakatan mengenai kekuatan struktur withholding tax untuk negara-negara ASEAN," tambahnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya