BPH Migas Minta Kilang Cilacap Antisipasi Kebutuhan BBM Masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membahas rencana penutupan sementara (shut down), pemeliharaan, dan integrasi dari unit baru di Kilang Balikpapan.
BPH Migas menggarisbawahi pentingnya Kilang Cilacap dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang sebelumnya dipenuhi oleh Kilang Balikpapan yang sedang dalam proses perbaikan. Mereka meminta dukungan dari Kilang Cilacap untuk memastikan ketersediaan BBM yang memadai.
"Tentu dari Kilang Cilacap ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan BBM yang tadinya dipenuhi oleh Kilang Balikpapan. Kita minta support dari Kilang Cilacap," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024).
1. Ketersediaan BBM harus dipastikan jelang pemilu dan Ramadan
BPH Migas menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasokan dan distribusi BBM menjelang pemilihan umum (pemilu), serta menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.
Erika menegaskan bahwa kestabilan pasokan dan distribusi BBM sangat penting untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat.
"BPH Migas bertugas memastikan ketersediaan BBM itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Kita minta supaya badan usaha siap-siap, supaya stok BBM mencukupi," sebutnya.
Baca Juga: Daftar Kebakaran Kilang Minyak dan Depo Pertamina sejak 2009
2. Kilang Cilacap mampu memproduksi BBM dengan RON tinggi
Editor’s picks
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mencatat pentingnya posisi Kilang Cilacap dalam Refinery Development Master Plan (RDMP).
Dia menyoroti kemampuan Kilang Cilacap dalam menghasilkan bahan bakar dengan tingkat Research Octane Number (RON) yang tinggi.
"Sebagaimana hari-hari ini kita disibukkan dengan persoalan-persoalan lingkungan, termasuk dalam hal BBM," tutur Sugeng.
3. Penyalur BBM diminta pastikan pendistribusian tepat sasaran
Anggota Komite BPH Migas, Eman Salman Arief, menyatakan bahwa mereka secara konsisten menekankan kepada penyalur untuk melakukan peningkatan agar distribusi BBM, baik yang bersubsidi maupun yang kompensasi, tepat sasaran.
"Solar dan Pertalite dapat disalurkan dengan baik, sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.
Selain itu, Eman juga menekankan pentingnya pengawasan yang dilakukan oleh pengawas SPBU melalui CCTV.
"Setiap saat perlu dilakukan pengecekan CCTV, apakah itu saat pergantian shift, ada 3 shift, karena waktu operasional SPBU ini 24 jam. Kita harapkan pengawas ikut melihat rekaman. Apakah ada sesuatu yang menjadi perhatian SPBU ini untuk ditindaklanjuti," tambah dia.