BUMN Karya Diterpa Masalah, Pembangunan IKN Terganggu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memastikan pembangunan ibu kota negara (IKN) yang dilakukan oleh BUMN Karya tetap berjalan.
Erick menyampaikan hal tersebut di tengah masalah yang dialami oleh BUMN Karya saat ini. Orang nomor satu di Kementerian BUMN itu sudah membahas hal tersebut bersama Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani dan Kartika Wirjoatmodjo.
"Yang IKN intinya, saya sudah rapat dengan tentu Karya-Karya tadi pagi, dengan Wamen Pak Rosan dan Wamen Pak Tiko untuk Karya dan Himbara (bank BUMN) segera mendorong pembangunan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah," kata Erick Thohir ditemui di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/8/2023).
1. Restrukturisasi BUMN merupakan hal biasa
Erick menjelaskan, restrukturisasi yang dilakukan oleh BUMN Karya merupakan hal yang biasa dilakukan oleh sebuah perusahaan. Itu dipastikan tidak mengganggu proyek IKN.
"Kalau ada isu restrukturisasi Waskita, Wika, itu kan proses biasa. Itu kan perusahaan. Tapi kalau proyek yang dibawa kan jalan terus. Apalagi udah ada guarantee pembayaran multiyears," sebutnya.
Baca Juga: Otorita IKN Klaim 65 Persen Area IKN Nusantara Jadi Hutan Lindung
2. Erick akan ajak bicara OJK
Editor’s picks
Proses restrukturisasi atas utang PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk atau Wika (WIKA) oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pun masih terus berjalan.
Bank Mandiri sebelumnya sedang menyiapkan Master Resctructuring Agreement (MRA) atau perjanjian restrukturisasi induk yang melibatkan vendor dari BUMN karya.
Selanjutnya, Erick Thohir akan mengajak berbicara pihak dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai restrukturisasi di BUMN Karya.
"Karena memang aturan OJK ketika bicara restrukturisasi itu Himbara gak boleh bantu lagi. Nah, inilah yang kita bilang tolong bedakan antara korporasi dan proyek, asal proyeknya ini ada guarantee bayaran multiyears. Kan selesai, gitu," jelas Erick.
3. Utang BUMN Karya ke bank tembus Rp46,21 triliun
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, total kredit atau pinjaman BUMN Karya ke seluruh perbankan mencapai Rp46,21 triliun. Hal ini menyusul banyaknya perusahaan pelat merah di bidang konstruksi yang terlilit utang di perbankan.
"Catatan yang kami miliki, secara total kredit seluruh bank kepada BUMN Karya sebesar Rp46,21 triliun. Pembagiannya masing-masing saya pikir kalau teknis tidak perlu dibacakan satu per satu," ucap Mahendra dalam konferensi pers OJK, Selasa (1/8/2023).
Meski demikian, Mahendra enggan merinci total kredit masing-masing BUMN Karya. Menurutnya, segala kebijakan kredit BUMN Karya tersebut tergantung masing-masing perbankan pemberinya.
"Mengenai itu jelas adalah suatu putusan yang dilakukan masing-masing bank terhadap masing-masing pinjaman yang diberikan kepada debiturnya jadi tidak bisa digeneralisir," tegasnya.
Baca Juga: OJK Tolak Tim Likuidasi Usulan Kresna Life, Ini Alasannya