Dana Asing Rp2,47 Triliun Cabut dari Indonesia Pekan Ini

Sejak awal tahun capai Rp47,26 triliun

Intinya Sih...

  • Investor asing catat penjualan bersih Rp47,26 triliun di pasar keuangan domestik sejak awal tahun
  • Penjualan bersih terbagi di SBN, saham, dan SRBI dengan beli neto Rp1,95 triliun

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan arus modal sepekan ini pada periode 22-25 April 2024, di mana investor asing memperlihatkan aktivitas penjualan bersih (neto) sebesar Rp2,47 triliun di pasar keuangan domestik.

Penjualan bersih oleh investor asing terbagi menjadi beberapa sektor, di mana terjadi penjualan bersih sebesar Rp2,08 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta Rp2,34 triliun di pasar saham.

“Dan beli neto Rp1,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangannya, dikutip Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga: Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia Tembus Rp21,46 T Pekan Ini

1. Sejak awal tahun dana asing Rp47,26 triliun cabut dari Indonesia

Dana Asing Rp2,47 Triliun Cabut dari Indonesia Pekan Inimata uang rupiah (Pixabay.com/IqbalStock)

Menurut data BI, data setelmen sejak awal tahun hingga 25 April 2024 menunjukkan investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp47,26 triliun di pasar SBN.

Jual bersih mengacu pada selisih antara jumlah penjualan dan pembelian suatu aset atau instrumen keuangan dalam suatu periode waktu tertentu. Artinya, itu adalah total penjualan oleh investor di pasar keuangan domestik setelah dikurangi dengan total pembelian dalam rentang waktu yang sama.

BI juga mencatat, investor asing aktif melakukan pembelian bersih sebesar Rp9,68 triliun di pasar saham, dan Rp9,02 triliun di SRBI.

Baca Juga: Apa Itu Arus Modal Keluar? Dampak Serangan Iran ke Israel bagi RI

2. Premi CDS Indonesia naik menjadi 79,36 basis poin

Dana Asing Rp2,47 Triliun Cabut dari Indonesia Pekan Iniilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

BI juga mengumumkan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun per 25 April 2024 mengalami kenaikan menjadi 79,36 basis poin (bps). Hal itu menandai peningkatan dibandingkan dengan premi pada tanggal 19 April 2024 yang sebesar 77,60 bps.

CDS adalah instrumen keuangan yang digunakan untuk mengukur risiko kredit suatu negara. Peningkatan premi CDS Indonesia dapat mengindikasikan persepsi pasar terhadap risiko kredit negara tersebut.

Meskipun demikian, kenaikan premi CDS juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti perubahan dalam kebijakan moneter, politik, dan ekonomi global.

3. Yield SBN Indonesia tenor 10 tahun juga naik

Dana Asing Rp2,47 Triliun Cabut dari Indonesia Pekan Iniilustrasi surat berharga (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Pada akhir perdagangan Kamis (25/4/2024), rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS dengan level (bid) sebesar Rp16.185 per dolar AS. Sementara yield SBN 10 tahun mengalami kenaikan ke 7,07 persen.

Sementara itu, DXY (indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama) melemah menjadi 105,60, menunjukkan pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Di pasar global, yield US Treasury Note 10 tahun juga mengalami kenaikan, mencapai level 4,704 persen.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya