Harga Emas Diprediksi Turun dalam Jangka Pendek, Ini Penyebabnya

Konflik Iran-Israel hingga kekuatan dolar AS

Intinya Sih...

  • Harga emas berpotensi turun akibat berkurangnya permintaan aset safe haven dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi
  • Konflik Iran-Israel yang tidak berkembang sesuai prediksi dan kekuatan dolar yang masih kuat menekan harga emas

Jakarta, IDN Times - Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer memperkirakan harga emas berpotensi turun. Hal itu disebabkan berkurangnya permintaan akan aset safe haven dan prospek suku bunga yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS) untuk jangka waktu yang lebih lama.

Analisis penurunan harga emas juga didasarkan pada perbandingan arah harga, di mana harga terakhir lebih rendah daripada harga tertinggi sebelumnya, yaitu berkisar antara 2.340 hingga 2.343 dolar AS.

Faktor-faktor yang tidak menentu, termasuk situasi geopolitik yang terus berfluktuasi, juga memperkuat potensi penurunan harga emas.

“Prediksi ini juga dipengaruhi oleh berita terkait pertumbuhan GDP AS dan peran USD dalam konflik global yang mengarah pada penurunan harga emas,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga: Naik Akhir Pekan, Ini Rincian Harga Emas Antam hingga Pecahan 1 Kg

1. Meredanya konflik Israel-Iran turunkan permintaan aset aman

Harga Emas Diprediksi Turun dalam Jangka Pendek, Ini PenyebabnyaArmy Technology

Harga emas baru-baru ini menunjukkan penurunan tajam dari rekor tertinggi sebelumnya, sebagian karena ketidakpastian atas konflik Iran dan Israel yang tidak berkembang sesuai prediksi. Selain itu, kekuatan dolar yang masih kuat juga menekan harga emas, mengingat hubungan yang terbalik antara dolar dan harga logam mulia.

“Kekhawatiran atas konflik tersebut telah meredakan permintaan akan aset safe haven seperti emas,” tuturnya.

Baca Juga: Cara Beli Emas Lewat WhatsApp untuk Produk Antam, Praktis!

2. Prospek harga emas diperkirakan menuju 2.300 dolar AS per ons

Harga Emas Diprediksi Turun dalam Jangka Pendek, Ini PenyebabnyaIlustrasi logam mulia (https://unsplash.com/@cameramandan83)

Harga emas saat ini, kata dia, mengincar level support di 2.300 dolar AS per ons, dengan prospek lebih banyak kerugian jangka pendek. Namun, pergerakan selanjutnya diprediksi akan dipengaruhi oleh data ekonomi AS dan isyarat terkait suku bunga.

Data PDB AS kuartal I dan indeks harga PCE diantisipasi akan memiliki dampak signifikan terhadap harga emas, terutama karena kedua data tersebut terkait langsung dengan kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Kekhawatiran atas permintaan yang stabil, menurutnya juga membebani pasar, terutama setelah data indeks manajer pembelian AS menunjukkan performa di bawah ekspektasi untuk bulan April.

"Dengan demikian, prospek harga emas dan logam mulia lainnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kondisi ekonomi global, kebijakan suku bunga AS, dan situasi geopolitik,” ujarnya.

3. Logam mulia lainnya juga alami pelemahan

Harga Emas Diprediksi Turun dalam Jangka Pendek, Ini Penyebabnyailustrasi tembaga (pexels.com/Carlos Pernalete Tua)

Menurut Fischer, logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan. Platinum dan silver futures turun masing-masing 0,3 persen dan 1 persen, sementara harga tembaga juga mengalami penurunan dari level tertinggi dua tahun terakhir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelemahan itu, meliputi data ekonomi yang lemah dan kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi, yang menjadi faktor yang mengimbangi optimisme atas pasar yang lebih ketat.

“Data ekonomi yang lemah dan kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi menjadi faktor yang mengimbangi optimisme atas pasar yang lebih ketat,” ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya