Indonesia Buka Kerja Sama Impor CO2 dengan Singapura

Singapura jadi negara pertama

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Singapura telah sepakat untuk bekerja sama dalam kegiatan carbon capture and storage (CCS) cross border sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kesepakatan tersebut menandai langkah penting dalam upaya kedua negara untuk memperkenalkan teknologi inovatif dan memimpin tanggung jawab lingkungan di wilayah Asia Tenggara, serta mempercepat implementasi proyek CCS lintas batas di kawasan.

“Inisiatif ini menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam lanskap CCS Asia Tenggara dengan memperkenalkan mode kerjasama lingkungan antar negara,” kata Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Kamis (15/2/2024).

CCS adalah suatu proses untuk menangkap, mengangkut, dan menyimpan karbon dioksida (CO2) agar tidak terlepas ke udara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah karbon yang masuk ke atmosfer, yang merupakan penyebab utama pemanasan global.

Baca Juga: RI Segera Buka Keran Impor CO2, Aturannya Terbit Sebentar Lagi

1. Kerja sama untuk fasilitasi penyimpanan karbon lintas batas

Indonesia Buka Kerja Sama Impor CO2 dengan SingapuraIlustrasi industri hulu migas. (IDN Times/Fauzan)

Indonesia dan Singapura telah menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk bekerja sama dalam program penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) lintas batas.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Wakil Sekretaris (Industri) Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Keith Tan, dan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.

Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia dan Singapura menyatakan pentingnya penggunaan CCS sebagai cara untuk mengurangi emisi karbon, serta potensinya dalam mendukung perkembangan industri yang ramah lingkungan dan membuka peluang ekonomi baru.

Tim gabungan yang terdiri dari pejabat pemerintah dari kedua negara akan bekerja sama untuk menyusun perjanjian bilateral yang mengikat secara hukum. Tujuannya untuk memfasilitasi transportasi dan penyimpanan lintas batas karbon dioksida antara Singapura dan Indonesia.

2. Indonesia dorong pemanfaatan teknologi untuk pertumbuhan berkelanjutan

Indonesia Buka Kerja Sama Impor CO2 dengan SingapuraIlustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Jodi mengatakan, kerja sama dengan Singapura tidak hanya menunjukkan komitmen Indonesia dalam memimpin tanggung jawab lingkungan di wilayah tersebut, tetapi juga menunjukkan pendekatan proaktif dalam memanfaatkan teknologi inovatif untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Artinya, kolaborasi kedua negara tidak hanya tentang menjaga lingkungan tetapi juga tentang menggunakan teknologi baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kerja sama dengan Singapura ini tidak hanya meningkatkan komitmen Indonesia dalam memimpin tanggung jawab lingkungan di wilayah ini, tetapi juga memperlihatkan pendekatan proaktif kami dalam memanfaatkan teknologi inovatif untuk pertumbuhan berkelanjutan,” tambah Jodi.

Baca Juga: Pertamina Sukses Injeksi Perdana CO2 di Lapangan Sukowati

3. Singapura negara pertama yang jalin kerja sama CCS lintas batas dengan Indonesia

Indonesia Buka Kerja Sama Impor CO2 dengan SingapuraWakil Sekretaris (Industri) Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Keith Tan, dan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi. (dok Kemenko Marves)

Keith Tan menambahkan, penangkapan dan penyimpanan karbon lintas negara merupakan solusi yang sedang berkembang di Asia, yang akan membantu Singapura dalam transisi menuju masa depan rendah karbon.

Singapura menjadi negara pertama yang menandatangani Letter of Intent dengan Indonesia setelah peraturan presiden yang mencakup CCS cross border diumumkan.

“Dengan LOI ini, Singapura dan Indonesia boleh menjadi pelopor dalam mempercepat implementasi proyek CCS cross border di Asia Tenggara,” tambah Keith Tan.

Baca Juga: 1,7 Juta Ton CO2 Ditargetkan Laris Manis di Bursa Karbon Tahun Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya