Inflasi AS Belum Jinak, Rupiah Tertekan ke Rp16.238 Pagi Ini

Melemah 28 poin pada pembukaan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukan pelemahan pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (29/4/2024). Mata uang Garuda memulai pagi pada level Rp16.238 per dolar AS.

Menurut laporan Bloomberg, rupiah melemah sebanyak 28 poin dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu Jumat (26/4/2024), di mana kurs rupiah berada di Rp16.210 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?

1. Data inflasi AS menjadi sentimen yang menekan laju rupiah

Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Hal itu didasarkan pada data indikator Indeks Harga PCE Inti (Core PCE Price Index) AS periode Maret yang dirilis Jumat malam kemarin.

Angkanya menunjukkan kenaikan sebesar 2,8 persen, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 2,7 persen. 

“Ini menandakan bahwa inflasi di AS masih sulit turun dan menaikan ekspektasi penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini, sehingga dolar AS berpeluang menguat,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, situasi konflik yang masih berlangsung di Timur Tengah memicu dolar AS tetap kuat.

2. Investor mengantisipasi kebijakan yang diambil otoritas AS

Pengamat pasar keuangan Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan tetap tertekan oleh dolar AS meskipun data PCE AS pada Jumat lalu menunjukkan kenaikan inflasi yang sejalan dengan perkiraan.

Menurutnya, investor masih cenderung menghindari aset dan mata uang berisiko menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) minggu ini. Hal tersebut terjadi karena investor ingin mengantisipasi kebijakan yang mungkin diambil oleh FOMC, yang dapat mempengaruhi pasar keuangan.

“Investor masih cenderung menghindari aset dan mata uang berisiko mengantisipasi pertemuan FOMC minggu ini," kata Lukman.

3. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini

Menurut Ariston, potensi pelemahan rupiah hari ini diperkirakan mencapai kisaran Rp16.250 hingga Rp16.280, dengan potensi support di kisaran Rp16.180 per dolar AS.

Sementara itu, Lukman memprediksi mata uang rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.200 hingga Rp16.300 terhadap dolar AS.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya