Inflasi Bakal Meroket, Tapi Pemerintah Jamin Tak Sampai 7 Persen

Kenaikan harga BBM sumbang inflasi 1,9 persen

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sudah menghitung dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap lonjakan inflasi. Naiknya harga Pertalite, Pertamax dan Solar diperkirakan akan berkontribusi terhadap inflasi sebesar 1,9 persen di tahun ini.

"Kan kita sudah hitung dari yang ini kan 1,9 persen dampaknya kenaikan dari BBM ini ke inflasi," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu ditemui di Gedung DPR RI, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Masih Bisa Korbankan Defisit APBN agar BBM Tak Naik

1. Inflasi bakal dekati 7 persen

Inflasi Bakal Meroket, Tapi Pemerintah Jamin Tak Sampai 7 PersenIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Atas adanya tambahan inflasi dari kenaikan harga BBM per 3 September 2022 ini maka inflasi tahun ini diperkirakan akan berada pada kisaran 6,6 persen hingga 6,8 persen. Sedangkan target dalam APBN adalah 3 persen plus minus 1 persen.

"(Perkiraan inflasi tahun ini) kisarannya sekitar 6,6 sampai 6,8 persen," ujar Febrio.

Baca Juga: Jokowi Bisik-Bisik ke Bos Freeport: Inflasi RI Lebih Baik dari Amerika

2. Pemerintah jaga inflasi bahan pangan

Inflasi Bakal Meroket, Tapi Pemerintah Jamin Tak Sampai 7 Persenilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Dia menjelaskan bahwa pemerintah akan berusaha menjaga inflasi. Sejauh ini inflasi sudah berhasil dikendalikan dengan menjaga suplai bahan makanan, yang dilakukan bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID). nah jadi kita akan tetap berusaha kita jaga inflasinya tidak terlalu tinggi

"akhir tahun kita berusaha akan tetap jaga dengan kombinasi semuanya tadi ya, bahan pangan dipastikan selalu ada, dijaga distribusinya, ini harapannya masih bisa di bawah 7 persen untuk inflasi sampai akhir tahun," ujarnya.

3. Inflasi menurun pada Agustus

Inflasi Bakal Meroket, Tapi Pemerintah Jamin Tak Sampai 7 Persenilustrasi bawang (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Pemerintah bersyukur bahwa inflasi pada Agustus turun ke 4,69 persen dibandingkan Juli sebesar  4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Bahkan inflasi bulanan (month-to-month/mtm) terjadi deflasi 0,21 persen.

Deflasi secara mtm pada Agustus ditopang oleh turunnya harga sejumlah komoditas pangan, yakni bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit.

"Nah, itu kan sudah lumayan karena cabai turun. Tapi kita pengin lebih kuat lagi dan pengin supaya tim pengendali (TPIP-TPID) ini tetap bekerja dengan sangat efektif. Makanya gubernur-gubernur diajak ngobrol, bupati-bupati diajak ngobrol. Nah, ini yang kita harapkan kerja sama dari semua pihak," tambah Febrio.

Baca Juga: IMF Desak Bank Sentral di Sejumlah Negara Komitmen Turunkan Inflasi

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya