Jokowi Kucurkan Rp17,2 T buat Sambung Air Minum ke Rumah

Sasar 3 juta rumah

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bakal menggelontorkan anggaran hingga Rp17,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur air minum.

"Rp 16 triliun itu untuk sambungan rumah dan Rp1,2 triliun itu untuk air bakunya. Tadi, kira-kira untuk 3 juta-an sambungan rumah," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).

Baca Juga: Kucurkan Rp35,37 Triliun, Ini Infrastruktur yang Dibangun di IKN 2024

1. Ada gap 6,2 juta rumah yang belum tersambung air minum

Jokowi Kucurkan Rp17,2 T buat Sambung Air Minum ke RumahSistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang di Helvetia, Kota Medan, Sumut dibangun atas kerjasama pemerintah pusat dan provinsi untuk mengejar target air minum aman pada tahun 2024. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Hal itu diputuskan dalam rapat terbatas membahas persoalan air minum di daerah, yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi, menindaklanjuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga 2024, di mana pemerintah menargetkan sambungan air minum untuk 10 juta rumah.

"Sampai dengan tahun 2023, kita baru menyambung 3,8 juta sehingga ada gap sekitar hampir 6,2 juta, gap ini kita mau coba diatasi pada tahun depan tanpa harus membangun air baku, karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya, kita masih punya idle capacity sekitar 38 ribu liter dan ini bisa disambungkan lebih 3 juta sambungan rumah di seluruh Indonesia," sebutnya.

Berdasarkan arahan Jokowi, sasaran rumah yang mendapatkan sambungan air minum adalah yang berada di daerah, termasuk daerah yang tingkat stuntingnya tinggi, terutama yang membutuhkan intervensi pengadaan air bersih yang lebih baik.

Baca Juga: Bandara VVIP IKN Mulai Groundbreaking 1 November

2. Jokowi bakal buat Inpres Air Minum

Jokowi Kucurkan Rp17,2 T buat Sambung Air Minum ke RumahPresiden Jokowi Resmikan SPAM Wae Mese II di NTT (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi telah menyetujui pembentukan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Air Minum. Inpres tersebut diusulkan oleh Bappenas dan Kementerian PUPR.

"Saya kira itu rapat hari ini dan disetujui oleh Presiden untuk dibentuk Inpres Air Minum. Ini yang diusulkan oleh Bappenas bersama Kementerian PUPR," tutur Suharso.

Pemerintah menargetkan hal tersebut dapat diselesaikan pada 2024, dengan menyasar lebih dari 3 juta sambungan rumah. Dengan begitu rumah yang tersambung akses air minum bisa tercapai 62 persen dari target 10 juta rumah.

3. Kebutuhan untuk 10 juta sambungan rumah diproyeksikan Rp123,4 triliun

Jokowi Kucurkan Rp17,2 T buat Sambung Air Minum ke RumahSistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang di Helvetia, Kota Medan, Sumut dibangun atas kerjasama pemerintah pusat dan provinsi untuk mengejar target air minum aman pada tahun 2024. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, berdasarkan RPJMN 2020-2024, kebutuhan dana untuk mencapai program 10 juta sambungan rumah sebesar Rp123,4 triliun.

Sementara porsi APBN 2022-2024, diproyeksikan hanya mampu memenuhi 17 persen atau sekitar Rp21 triliun, APBD sebesar 13 persen atau sekitar Rp15,6 triliun, dan sisanya 70 persen atau sekitar Rp86,8 triliun bersumber dari lainnya, salah satunya investasi.

“Sebagai langkah untuk menutupi gap pendanaan (funding gap) non-APBN sebesar 70 persen ini pemerintah membuka peluang alternatif pendanaan dengan melibatkan badan usaha. Khusus untuk penyediaan air minum perpipaan diharapkan tahun 2024 mencapai 30 persen dan hari ini masih 20,6 persen, sementara negara-negara lain rata-rata sudah 70 persen, sehingga penanganannya harus dari hulu hingga hilir,” kata Herry dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR.

Baca Juga: APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat, Ini Rincian Aturannya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya