Kemenhub Gelar Investigasi Buntut Pilot Batik Air Tertidur di Pesawat

Akan ada sanksi sesuai hasil investigasi

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan investigasi terkait kasus yang melibatkan pesawat BTK6723 Batik Air A320 dengan registrasi PK-LUV, di mana kedua pilot dan copilot tertidur secara bersamaan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dan evaluasi terhadap operasi penerbangan malam di Indonesia, khususnya terkait manajemen risiko kelelahan, baik untuk Batik Air maupun seluruh maskapai penerbangan lainnya

“Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap Night Flight operation di Indonesia terkait dengan Fatigue Risk Management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan,” kata dia dalam keterangan yang dikutip Rabu (13/3/2024).

1. Sanksi diberikan sesuai hasil investigasi

Kemenhub Gelar Investigasi Buntut Pilot Batik Air Tertidur di PesawatPeswat Batik Air saat beroperasi di Bandara Ahmad Yani Semarang (dok. Humas Bandara Ahmad Yani Semarang)

Untuk investigasi lebih lanjut, kru pesawat BTK6723 telah diberhentikan sementara sesuai dengan prosedur operasional standar internal.

Ditjen Hubud akan mengirimkan inspektur penerbangan yang akan menangani Resolusi of Safety Issue (RSI) untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan merekomendasikan langkah-langkah mitigasi kepada operator penerbangan dan pengawasnya.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan apresiasi terhadap KNKT serta menanggapi serius kasus Batik Air. Kami tegaskan bahwa sanksi akan diberlakukan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigator," tambah Kristi.

Baca Juga: Kemenhub Tegur Pilot Batik Air yang Tidur Saat Terbang

2. Kronologi pilot dan co-pilot ketiduran

Kemenhub Gelar Investigasi Buntut Pilot Batik Air Tertidur di PesawatPesawat Batik Air. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dilansir BBC, kedua pilot tersebut tertidur saat penerbangan pada 25 Januari dari Sulawesi menuju Jakarta. Salah satu dari mereka dilaporkan lelah karena membantu merawat bayi kembar barunya.

Airbus A320 tersebut sempat menyimpang dari jalur tetapi mendarat dengan aman, dengan seluruh 153 penumpang dan anggota kru tidak mengalami luka.

Pilot berusia 32 tahun tersebut memberitahu copilot-nya untuk mengambil alih kendali pesawat sekitar setengah jam setelah lepas landas, mengatakan bahwa dia butuh istirahat. Copilot berusia 28 tahun tersebut setuju, sesuai dengan laporan dari Kementerian Perhubungan. Namun, copilot tanpa disengaja juga tertidur. 

Kontrol lalu lintas udara Jakarta mencoba menghubungi kokpit Batik Air A320 setelah transmisi terakhir mereka tercatat tetapi tidak menerima respons.

Diamnya radio tersebut berlangsung selama 28 menit sampai pilot utama terbangun dan menyadari bahwa copilotnya juga tertidur. Dia juga menemukan bahwa pesawat itu sempat menyimpang dari jalur. Para pilot kemudian merespons panggilan dari Jakarta dan mendaratkan pesawat dengan aman.

3. Waktu istirahat pilot dan copilot jadi sorotan

Kemenhub Gelar Investigasi Buntut Pilot Batik Air Tertidur di Pesawatilustrasi pilot yang konsentrasinya terganggu karena di depan pesawat mereka ada burung (pxhere.com)

Tes medis sebelum penerbangan menilai bahwa para pria tersebut layak untuk terbang. Tekanan darah dan detak jantung mereka normal dan tes alkohol memberikan hasil negatif.

Pakar penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa meskipun para pilot tampaknya sepenuhnya istirahat, tes tersebut gagal menentukan apakah kualitas istirahat mereka baik.

Sementara itu, Kemenhub menegaskan bahwa Batik Air seharusnya lebih memperhatikan waktu istirahat awaknya.

Batik Air mengatakan bahwa pihaknya beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai dan pihaknya berkomitmen untuk melaksanakan semua rekomendasi keselamatan.

Pada 2019, maskapai yang sama terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah pilot pingsan.

Baca Juga: KAI-Kemenhub Gelar Motis 2024, Imbau Pemudik Gak Naik Motor

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya