Korupsi Dana Pensiun Terbongkar, Erick Thohir: Saya Tidak Menoleransi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan tidak memberi toleransi terhadap korupsi dana pensiun BUMN.
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan korupsi Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo tahun 2013 sampai dengan 2019.
"Inilah saya mengingatkan seluruh rekan-rekan pimpinan di BUMN bahwa saya memegang penuh dan tidak mentoleransi ada kejadian korupsi seperti ini," kata Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Dapen Pelindo, Erick Buka Suara
1. Kasus dana pensiun BUMN sudah berulang
Erick terus menjalin komunikasi secara intensif dengan Kejagung. Berdasarkan data Kejagung yang diterimanya, kasus korupsi yang terjadi dalam dapen Pelindo sudah terjadi cukup lama dan terus berulang.
Kata dia, sejumlah tersangka yang disampaikan Kejagung mulai dari periode 2011-2016, 2008-2014, 2012-2017, dan 2005-2019. Saat itu, Erick belum menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Jadi ini hal-hal yang memang sudah terjadi berulang-ulang, ini yang memang menjadi perhatian buat kita untuk memastikan hak yang mendapatkan, harus diproteksi dan kami di BUMN harus menjadi solusi dan solusi kepastian orang mendapatkan haknya. Solusi program bersih-bersih itu nyata," sambung Erick.
Editor’s picks
Baca Juga: Dana Pensiun BUMN Bermasalah karena Tidak Dikelola dengan Model Ini
2. Transformasi dana pensiun terus didorong
Dia mendorong agar transformasi dana pensiun dapat terjadi dalam tiga tahun ke depan secara bertahap. Hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan BUMN dalam memastikan memiliki pendanaan yang cukup.
"Ini yang menjadi perhatian khusus buat kami ketika kita bicara dengan dapen BUMN, di mana BUMN sudah bermigrasi ke arah yang baik. Terbukti dividen kepada negara merupakan tertinggi sepanjang sejarah Rp 80,2 triliun," tuturnya.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Bereskan Dana Pensiun BUMN yang Bermasalah
3. Laba BUMN terus meningkat
Erick menyebut keuntungan BUMN terus melesat menjadi Rp303 triliun pada 2022 atau jauh lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebesar Rp124 triliun atau 2020 yang hanya Rp13 triliun.
"Yang saya pastikan, kondisi BUMN lebih sehat. Kalau sehat konteksnya berarti karyawan BUMN yang merupakan masa depan juga harus sehat, jangan sampai ya nanti ketika mereka pensiunan hak-haknya tidak didapatkan," tambah Erick.