LRT Jabodebek Melambat di Tikungan, Erick Thohir: Bukan MotoGP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jembatan lengkung (longspan) LRT Jabodebek di Kuningan, Jakarta Selatan sempat menjadi sorotan karena disebut salah desain. Laju kereta harus melambat saat melewati tikungan tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kecepatan LRT Jabodebek menurun saat melewati longspan merupakan hal yang wajar.
"Tidak mungkin juga kecepatannya 80 km pas belok tetap 80 km. Kan bukan MotoGP kalau MotoGP kita belok cepat penumpangnya miring semua, kan gak mungkin," kata Erick Thohir ditemui di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Baca Juga: Menhub: LRT Jabodebek Dibangun Penuh Kehati-hatian
1. Permasalahan LRT Jabodebek sudah dibereskan
LRT Jabodebek jadi sorotan setelah Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengungkapkan permasalahan pada proyek transportasi berbasis rel tersebut.
"Jelas, statement Wamen Pak Tiko itu adalah statement reviu internal di mana kita bicara dalam pembangunan airport-airport, pembangunan juga infrastruktur, kita tidak boleh hanya membangun. Tetapi memastikan yang namanya infrastruktur secara menyeluruh," ujarnya.
Erick mengatakan, hal-hal yang disampaikan Tiko adalah kondisi LRT Jabodebek sebelum diperbaiki. Sedangkan saat ini, sudah tidak ada persoalan pada proyek tersebut.
"Pak Tiko menyampaikan itu ketika sedang mereviu hal-hal yang terjadi sebelumnya, sebelumnya lho. Contoh, ketika kita bicara longspan, itu kan sudah dibetulin. Coba lihat ada isu gak sekarang? Gak ada dan awalnya memang diperbaiki, tapi kan sudah, sudah selesai," tegasnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Stafsus Erick Sebut Desain Longspan LRT Lebih Efisien
2. Tinggal dilakukan sinkronisasi sistem
Erick mengatakan, yang sekarang dilakukan adalah sinkronisasi antara berhentinya kereta dengan pintu gerbang penumpang. Sinkronisasi dilakukan pihak Siemens sebagai penyedia software terhadap kereta yang dibuat oleh INKA.
"Makanya Pak Menhub pun sedang mengecek dengan konsultan dari Inggris juga, mengenai ini lho, gimana sinkronisasi supaya pas. Nah, itu yang kita sedang coba," sebutnya.
3. Pemerintah pastikan keamanan dan keselamatan penumpang
Sebelum LRT Jabodebek beroperasi, pemerintah memastikan mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan penumpang. Tak dipungkiri, Indonesia dalam proses belajar karena Indonesia baru pertama kali membangun LRT.
Apabila terdapat kekurangan, pemerintah memastikan tidak diam dan langsung melakukan perbaikan sehingga aman digunakan masyarakat.
"Kita membangun semuanya ini pertama, membangun MRT, LRT, kereta cepat, pasti ada proses belajar. Tetapi tidak mungkin kita meninggalkan kepastian keamanan penumpang, gak mungkin," ujarnya.