Luhut Turun Tangan Bereskan Polemik Impor KRL Bekas dari Jepang

Bakal dicarikan solusinya

Jakarta, IDN Times - Rencana impor kereta bekas dari Jepang oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih terganjal. Sebab, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum memberikan restu.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, hal tersebut akan dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) yang akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Pembahasan dijadwalkan besok, Jumat (3/3/2023).

"Besok kita rapatkan, semua (dilibatkan), nanti diundang oleh Menko Marves," kata Agus ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga: Kemenperin: INKA Bisa Bikin, Kenapa Harus Impor Kereta dari Jepang?

1. Pemerintah akan carikan solusinya

Luhut Turun Tangan Bereskan Polemik Impor KRL Bekas dari JepangFoto- Dok Kemenperin.

Agus menjelaskan, dalam pembahasan oleh pemerintah besok, masalah impor kereta bekas untuk keperluan KRL Jabodetabek ini akan dicarikan solusinya.

"Besok kita rapatkan. Pasti ada solusi, gak bisa kira-kira kalau keputusan, gimana bisa kira-kira kalau keputusan?" ujarnya.

Aspirasi seluruh pihak pun didengarkan dalam pengambilan keputusan terkait masalah impor kereta bekas dari Jepang ini, termasuk pengamat dan pelaku industri.

Pemerintah pun ingin mendorong penggunaan produk dari industri dalam negeri. Namun, dia tak menyebutkan bagaimana kesiapan industri dalam negeri, dalam hal ini PT INKA dalam memasok kereta.

"Pasti itu tugas kita mendorong industri dalam negeri," jelasnya.

Baca Juga: Soal Impor Kereta dari Jepang, DPR: Masa Rakyat Dikasih yang Bekas

2. Menteri BUMN sebut yang terpenting ongkos transportasi murah

Luhut Turun Tangan Bereskan Polemik Impor KRL Bekas dari JepangMenteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menanggapi persoalan rencana impor 10 kereta bekas oleh KCI yang tidak mendapatkan restu dari Kemenperin.

Impor tersebut menurut Erick jadi langkah bagi KCI sebagai operator transportasi memberikan ongkos logistik yang murah. Dia kemudian membandingkannya dengan kebutuhan armada maskapai penerbangan.

"Yang terpenting itu kan ongkos logistiknya jadi lebih murah. Sama kalau kita bicara industri pesawat terbang, kenapa sih harga tiketnya mahal? Karena pesawatnya kurang," ucap Erick kepada awak media saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Penambahan jumlah kereta juga bisa memberikan keuntungan, baik bagi pengguna KRL Jabodetabek maupun PT KCI selaku operator. Oleh karena itu, Erick meminta agar setiap pemangku kepentingan yang terlibat dapat bersinergi untuk kepentingan publik.

"Jangan kita justru tidak bersinergi sehingga kembali angka-angka pengeluaran masyarakat jadi mahal. Kita sedang menghadapi energi yang sangat mahal, kita sedang menghadapi pangan yang mahal. Nah, kehidupan sehari-hari kalau bisa jangan mahal, harus cari solusi," tutur dia.

Baca Juga: Kemenhub Izinkan KCI Impor Kereta Bekas dari Jepang

3. Kemenhub beri rekomendasi impor kereta bekas Jepang

Luhut Turun Tangan Bereskan Polemik Impor KRL Bekas dari JepangJuru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati. (Dok. DJKA)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan rekomendasi untuk KCI mengimpor kereta bekas dari Jepang. Kereta bekas itu diimpor untuk mengisi kekurangan sejumlah KRL yang akan pensiun di tahun ini dan tahun depan.

“Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakainya yang sudah terlalu lama,” tutur Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam keterangan resmi, Rabu (1/3/2023).

KCI sendiri sudah meneken komitmen dengan PT Industri Kereta Api (INKA) untuk pengadaan kereta baru. Namun, butuh 2-3 tahun untuk INKA menyelesaikan pembuatan kereta baru tersebut. Oleh sebab itu, kereta bekas dari Jepang diperlukan sebagai solusi sementara.

“Namun demikian perlu ada solusi sementara untuk mengatasi lonjakan penumpang KRL sampai produk INKA selesai dan dapat digunakan untuk melayani,” ucap Adita.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya