Mata Uang Rupiah Perkasa Sore Ini, Bakal Berlanjut?

Rupiah menguat 25 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (31/7/2023). Rupiah menguat ke Rp15.080 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat sebanyak 25 poin atau 0,17 persen pada penutupan. Laju rupiah sore ini melanjutkan tren pada pembukaan perdagangan pagi tadi yang menguat 17,5 poin dibandingkan kemarin.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah justru melemah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.092 per dolar AS pada Senin (31/7/2023).

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih besar dibandingkan posisi pada Jumat 28 Juli 2023 yang ada di level Rp15.083 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah melemah sembilan poin.

Baca Juga: Cara Transaksi Konversi Valas Pakai BRImo, Makin Mudah!

2. Pelaku pasar berkeyakinan suku bunga AS tak lagi agresif

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan meskipun bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga pekan lalu, tetapi muncul ekspektasi itu bisa menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan agresif bank sentral selama setahun.

Bos The Fed, Jerome Powell, menunjukkan pentingnya data yang akan datang, yakni indeks harga konsumen, laporan ketenagakerjaan, dan indeks biaya ketenagakerjaan, sebelum pertemuan September 2023.

Data AS lainnya seperti Economic Complexity Index atau Indeks Kompleksitas Ekonomi kuartal II-2023, disebutkan Ibrahim, mencapai satu persen pada Jumat pekan lalu, turun dari 1,2 persen pada kuartal I-2023 dan puncaknya 1,4 persen pada kuartal I-2022.

"Hal ini menunjukkan tekanan inflasi dari kenaikan upah berkurang, menambah alasan bagi pembuat kebijakan The Fed untuk diam di September nanti," ujarnya.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok

Sorotan juga tertuju pada data PMI manufaktur China yang melemah. Itu menunjukkan sektor manufaktur negeri Tirai Bambu menyusut selama empat bulan berturut-turut sepanjang Juli.

Menurutnya, hal tersebut menandakan kondisi ekonomi China masih berjuang dengan pemulihan usai pandemik COVID-19. Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (1/8/2023), berpotensi melemah dengan pergerakan pada rentang Rp15.050-Rp15.150 per dolar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani Ogah Buru-Buru Terbitkan Surat Utang Valas, Kenapa?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya