Mata Uang Rupiah Tancap Gas, Dolar AS Keok Sore Ini

Rupiah menguat 49 poin di penutupan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tancap gas pada penutupan perdagangan sore ini. Mata uang Garuda menguat ke Rp15.246 per dolar AS pada Kamis (24/8/2023) sore.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 49 poin atau 0,32 persen pada penutupan perdagangan. Laju rupiah sore ini melanjutkan tren pada pembukaan perdagangan pagi tadi yang menguat 37,5 poin dibandingkan kemarin.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga menguat tajam di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp15.253 per dolar AS pada Kamis (24/8/2023).

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Rabu (23/8/2023) yang ada di level Rp15.319 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 66 poin.

Baca Juga: PPATK Blokir Rekening Berisi Miliaran Rupiah Milik Teroris di Bekasi

2. Sentimen pasar terhadap aset berisiko relatif positif

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat sejalan dengan sentimen pasar terhadap aset berisiko yang terlihat cukup positif, tercermin dengan penguatan indeks saham Asia di pembukaan pagi ini.

Selain itu, data Purchasing Managers' Index (PMI) AS yang dirilis semalam, baik sektor jasa dan manufaktur yang hasilnya di bawah ekspektasi pasar, memicu pelemahan dolar AS yang mungkin bisa berlanjut pagi ini.

Menurut Ariston, penguatan rupiah masih rentan karena ekspektasi soal kebijakan suku bunga AS masih berubah-ubah tergantung data AS, dan masih ada isu pelambatan ekonomi China.

"Selain itu, mulai defisitnya neraca transaksi berjalan (current account) di kuartal kedua 2023 setelah surplus selama 7 kuartal beruntun bisa menjadi penekan untuk rupiah ke depan," tuturnya.

3. Laju nilai tukar rupiah lebih baik dibandingkan negara tetangga

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah tetap terjaga sejalan dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia.

Di satu sisi, ketidakpastian pasar keuangan global meningkat sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah pada Agustus 2023 hingga 23 Agustus secara point-to-point melemah sebesar 1,41 persen dibandingkan dengan akhir Juli 2023.

"Secara year-to-date, nilai tukar rupiah menguat 1,78 persen dari level akhir Desember 2022, lebih baik dibandingkan dengan nilai tukar mata uang berkembang lainnya seperti rupee India yang mengalami apresiasi sebesar 0,07 persen, serta baht Thailand dan peso Filipina yang masing-masing mengalami depresiasi sebesar 1,31 persen dan 1,77 persen," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Bank Jago Jadi Bank Digital Terbaik di RI versi Forbes

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya