Menperin Ungkap Pasokan Gas Murah untuk Industri Tersendat

Terdapat sejumlah masalah

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan tersendatnya pasokan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas murah untuk industri.

Pemerintah per 1 April 2020, menetapkan harga gas bumi 6 dolar AS per MMBTU. Terdapat berbagai sektor industri yang mendapatkan harga gas bumi murah tersebut. Hanya saja, praktik di lapangan tak berjalan mulus.

"Dapat kami sampaikan bahwa di lapangan terdapat berbagai masalah dalam pelaksanaan HGBT," kata Agus dalam rapat kerja (raker) Komisi VII DPR, Selasa (14/2/2023).

1. Industri mengalami pembatasan pasokan gas bumi di bawah volume kontrak

Menperin Ungkap Pasokan Gas Murah untuk Industri Tersendatchrome

Dijelaskan Agus, di Jawa Timur terjadi pembatasan kuota antara 27-80 persen kontrak dan pengenaan surcharge harian untuk kelebihan pemakaian dari kuota yang ditetapkan di hampir seluruh perusahaan seperti PT Madu Lingga Rahardja, PT Petrowidada, PT Ispatindo, PT Petrokimia Gresik dan PT Ispatindo, PT Samator, dan lain-lain.

"Dan ini hampir dirasakan oleh seluruh perusahaan," ujarnya.

Jawa Barat terjadi pengurangan kuota HGBT hingga pada kisaran 83-97 persen kontrak pada hampir seluruh perusahaan seperti PT Cabot Indonesia, PT Perlite.

Selain itu, peningkatan penggunaan gas bumi di Pulau Jawa terkendala belum adanya pipa transmisi dari Cirebon ke Semarang untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Batang.

Baca Juga: IHSG Tancap Gas Pagi Ini, 10 Saham Bisa Jadi Pantauan Investor

2. Industri menerima gas bumi dengan harga di atas 6 dolar AS per MMBTU

Menperin Ungkap Pasokan Gas Murah untuk Industri TersendatIlustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah telah menetapkan HGBT sebesar 6 dolar AS per MMBTU. Namun, terhadap berbagai industri yang justru menerima dengan harga di atas 6 dolar AS.

Contoh temuan di Sumatera Utara, yakni PT Domas Agro Inti Prima menerima harga gas bumi sebesar 8,6 dolar AS per MMBTU, PT Unilever Indonesia harga 6,24 dolar AS per MMBTU, Pupuk Iskandar Muda harga 6,59 dolar AS per MMBTU.

Jawa Timur ada PT Wilmar Nabati yang menerima harga gas bumi di 6,86 dolar AS per MMBTU, Petro Oxo dan Petrocentraal harga 6,64 dolar AS per MMBTU dan lain-lain.

Kemudian, Jawa Barat ada PT Trinseo Material, PT Chandra Asri, Nippon Shokubai dan lain-lain yang menerima harga gas bumi di 6,28 dolar AS per MMBTU.

"Bahkan kami mendapat laporan dari salah satu perusahaan di Kalimantan, saya gak perlu sebut dalam rapat ini, mereka diarahkan untuk mau menandatangani kontraknya sebesar 14 dolar AS per MMBTU. Ini suatu hal yang kami hadapi, kami temui di lapangan," tutur Agus.

3. Industri belum menerima harga gas bumi tertentu

Menperin Ungkap Pasokan Gas Murah untuk Industri TersendatIlustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dijelaskan lebih lanjut, seluruh industri yang direkomendasikan oleh Menteri Perindustrian mulai dari April 2021-Agustus 2022 belum menerima HGBT.

"Yang belum menerima HGBT contohnya Aneka Industri, Krakatau Posco dan 100 industri lainnya," sebutnya.

Kemudian, PT Kaltim Pama Industri (KPI) produsen amonia (petrokimia) membayar harga gas bumi mencapai 15 dolar AS per MMBTU.

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) belum mendapatkan HGBT untuk pasokan bahan baku gas bumi sebesar 40 BBTUD sepanjang tahun 2022, meskipun sudah masuk dalam Kepmen ESDM Nomor 134K/2021. Sampai dengan saat ini PIM belum mendapatkan pasokan dari BP Tangguh sebesar 40 MMSCFD

Lalu, PT Ming Chia Cirebon dan PT Arwana Palembang (Keramik), belum memperoleh HGBT meski sudah ditetapkan dalam Kepmen ESDM Nomor 134K/2021 sebesar 1,04 BBTUD dan 1,44 BBTUD.

Baca Juga: Krisis Gas Alam, Uzbekistan Tingkatkan Impor dari Turkmenistan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya