Krisis Gas Alam, Uzbekistan Tingkatkan Impor dari Turkmenistan

Pemerintah Uzbekistan enggan berurusan dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Uzbekistan setuju meningkatkan impor gas alam dari Turkmenistan pada Selasa (13/12/2022). Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di tengah fenomena kelangkaan gas pada musim dingin di Uzbekistan. 

Sebelumnya, Uzbekistan menyatakan keengganannya dalam menyetujui perjanjian penyatuan gas dengan Rusia. Otoritas negara Asia Tengah itu menyebut bahwa kepentingan negara tidak bisa ditukar dengan politik dari pengadaan gas alam dari Rusia. 

Baca Juga: Uzbekistan Tolak Proposal Persatuan Gas Alam dari Rusia

1. Uzbekistan akan mengimpor 20 juta meter kubik gas dari Turkmenistan

Perjanjian peningkatan impor gas alam ini telah disetujui setelah adanya pertemuan antara kepala Administrasi Kepresidenan Uzbekistan, Sardar Umuzakov dan Presiden Turkmenistan, Serdar Berdimuhammedov di Ashgabat. 

Melalui persetujuan itu, Uzbekistan akan mengimpor sebanyak 20 juta meter kubik gas alam per hari dari Turkmenistan. Sebelumnya, Uzbekistan hanya mengimpor 15 juta meter kubik gas alam per harinya, dilansir Reuters.

Pekan lalu, pemerintah Uzbekistan menunda ekspor gas alam ke China karena masalah kelangkaan energi dalam negeri. Keputusan ini dalam menanggapi kelangkaan gas alam di negara Asia Tengah itu akibat tidak mencukupinya produksi gas dalam negeri. 

Baca Juga: Uzbekistan Blokir Sistem Pembayaran Mir Buatan Rusia di Negaranya

2. Pemimpin distributor gas di Uzbekistan ditangkap atas kasus kecurangan

Otoritas Uzbekistan telah menangkap pemimpin perusahaan operator jaringan distribusi gas milik negara. Pasalnya, petinggi bernama Muzaffar Aliyev itu diduga mengirimkan gas secara ilegal ke sebuah pabrik, di tengah kelangkaan yang dialami sebagian besar penduduknya. 

Padahal pengiriman gas ke pabrik batu bata telah dihentikan untuk sementara waktu selama musim dingin. Kecurangan yang dilakukan Aliyev itu mengakibatkan hilangnya konsumsi gas yang sebenarnya bisa digunakan untuk 5.000 rumah tangga dalam waktu 10 hari, dilaporkan Eurasianet.

Menurut kepala Administrasi Kepresidenan, Sardar Umurzakov mengatakan bahwa penangkapan Aliyev seharusnya menjadi contoh bagi seluruh negara. 

"Jika pejabat di wilayah lain tidak mengambil makna kebenaran dari ini dan masih mau melakukan pelanggaran hukum, kemungkinan kasus yang sama akan diinisiasi melawannya," ujarnya.

Baca Juga: Tajikistan dan Uzbekistan Tolak Rakit Drone untuk Militer Rusia

3. Blogger lokal ditangkap usai beritakan kelangkaan gas di Uzbekistan

Pada hari yang sama, Pengadilan di Ferghana, Uzbekistan meminta seorang blogger lokal, Olimjon Haidarov untuk membayar denda atas laporannya yang dimuat secara online terkait pemotongan dan kelangkaan energi di Uzbekistan. 

Menurut layanan pers Kejaksaan Agung Uzbekistan mengatakan bahwa Haidarov diharuskan membayar uang denda sebesar 21 juta soms atau Rp3,8 miliar. Ia dituduh menyebarkan informasi menyimpang dan melanggar regulasi soal pertemuan di tempat umum, dilansir RFE/RL.

Padahal, Haidarov merupakan sosok yang terus mengangkat isu kelangkaan listrik dan gas alam di wilayah Ferghana. Ia juga sempat melaporkan demonstrasi pekerja di kawasan industri yang meminta pemerintah mengatasi ketergantungan dengan gas alam. 

Pekan lalu, beberapa pekerja yang ikut demonstrasi dalam menuntut pemerintah mengatasi kelangkaan energi telah ditangkap. Mereka mendapat hukuman antara 5 sampai 10 hari atas pelanggaran mengadakan pertemuan umum. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya