Pelni Butuh 85 Kapal Penumpang, Sekarang Baru Punya 26 Unit

Ada 12 kapal yang sudah berumur

Jakarta, IDN Times - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni membutuhkan 85 unit kapal agar bisa beroperasi optimal. Saat ini, Pelni baru memiliki 26 kapal.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengajukan penyertaan modal negara (PMN) kepada Komisi VI DPR RI untuk pembelian kapal multiyears pada 2024-2025 sebesar Rp3 triliun dan Rp2,5 triliun berturut-turut.

Namun, pembelian kapal melalui PMN tersebut untuk menggantikan kapal penumpang yang sudah tua atau replacement. Jadi, bukan menambah jumlah kapal.

Dari 26 kapal yang dioperasikan Pelni, sebanyak 12 unit sudah melewati umur teknis 30 tahun. Rencananya, Pelni akan mengganti dengan lima kapal baru pada 2024-2025.

“Dan dari 12 kapal penumpang itu akan di-replace oleh government sebanyak lima kapal di tahun 2024 dan 2025. Dan kami berharap untuk tujuh kapal lainnya akan terus menerus di multiyears selanjutnya, 2026, 2027 dan seterusnya,” kata dia dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga: Antisipasi Penumpang Mudik Lebaran, Pelni Siapkan 26 Kapal

1. Pelni kerap minta dispensasi karena kekurangan jumlah kapal

Pelni Butuh 85 Kapal Penumpang, Sekarang Baru Punya 26 UnitPELNI sediakan 19 kapal untuk mudik gratis Angkutan Lebaran 2024 (dok. PELNI)

Pada 2023, Pelni telah meminta dispensasi penambahan jumlah penumpang kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar 50 persen dari kapasitas kapal akibat tingginya permintaan di masyarakat.

Dispensasi tersebut tidak hanya diminta selama periode peak season, tetapi juga pada masa low season sebesar 50 persen. Sehingga dapat dikatakan sepanjang 2023, Pelni meminta dispensasi sebesar 50 persen untuk seluruh kapalnya.

“Sepanjang tahun 2023 kemarin kami meminta dispensasi kepada Kementerian Perhubungan sebesar 50 persen untuk seluruh kapal-kapal kami karena permintaan dari masyarakat yang besar,” tutur Andayani. 

Baca Juga: PELNI Siapkan 19 Kapal Mudik Gratis hingga ke KTI, Ini Rutenya

2. Hitung-hitungan kebutuhan kapal Pelni untuk beroperasi optimal

Pelni Butuh 85 Kapal Penumpang, Sekarang Baru Punya 26 Unitilustrasi kapal Pelni khusus penumpang (instagram.com/pelni162)

Andayani menjelaskan, dengan menambah 50 persen dari jumlah kapal yang ada, yang awalnya 26 menjadi 39 kapal, Pelni bisa mengoptimalkan operasinya.

Dalam skema pelayaran, jika menggunakan kapal liner dengan satu perjalanan (voyage) selama 14 hari, perlu dipertimbangkan untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang serta mempercepat pergerakan populasi penduduk dan logistik antarpulau untuk mendukung perekonomian, terutama di wilayah Indonesia tengah dan timur serta daerah-daerah 3 wilayah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP).

“Itu berarti harus dua kali lipat, jadi voyages itu per tujuh hari. Nah itu berkisar kurang lebih di 78 (kapal yang dibutuhkan),” sebutnya.

Jika juga memperhitungkan waktu docking setiap bulannya, maka diperkirakan butuh tambahan sekitar 7 hingga 8 kapal lagi, total dibutuhkan sekitar 85 kapal untuk melayani masyarakat. Docking adalah proses kapal disandarkan atau ditambatkan di dermaga atau fasilitas lainnya untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan, atau pengisian bahan bakar.

“Berarti kurang lebih sebenarnya kita itu butuh untuk pelayanan masyarakat itu 85 kapal, 85 kapal dan kemarin itu PMN-nya baru sifatnya replacement, belum menambah (kapal),” tambahnya.

Baca Juga: PELNI Siapkan 19 Kapal Mudik Gratis hingga ke KTI, Ini Rutenya

3. Pelni proyeksikan penumpang mudik tembus 588.903 orang

Pelni Butuh 85 Kapal Penumpang, Sekarang Baru Punya 26 Unitilustrasi kapal Pelni khusus penumpang (pelni.co.id)

Pelni memproyeksikan jumlah pemudik yang menggunakan kapal Pelni mencapai 588.903 pada periode Angkutan Lebaran 2024, atau sekitar 93,16 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Andayani menjelaskan, penurunan jumlah penumpang tersebut disebabkan oleh pengurangan kapal perintis sebanyak 12 unit.

“Untuk tahun 2024 ini proyeksi penumpang yang kami angkut berjumlah 588.903 penumpang atau 93,16 dari realisasi tahun lalu,” kata dia.

Andayani menyebutkan proyeksi arus mudik dan arus balik tetap sama seperti tahun sebelumnya. Pelni memproyeksikan puncak arus mudik akan terjadi pada H-5 Lebaran dan puncak arus balik di H+10 Lebaran.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya