Pemerintah Jamin Orang Miskin Tak Nambah Meski Harga BBM Naik

Bansos Rp24,17 triliun bakal redam dampak kenaikan harga BBM

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menjamin kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan melahirkan orang miskin baru. Sebab, pemerintah sudah menggelontorkan bantalan sosial atau bantuan sosial (bansos) untuk 40 persen masyarakat terbawah.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu meyakini itu karena bantalan sosial yang digelontorkan pemerintah untuk meredam dampak kenaikan harga BBM mencapai Rp24,17 triliun. Bantalan sosial tersebut menyasar masyarakat yang masuk ke dalam golongan desil 1 hingga desil 4.

"Kenapa kita lakukan sampai desil keempat? tujuannya supaya kemiskinan gak nambah," katanya ditemui di Gedung DPR RI, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Inflasi Bakal Meroket, Tapi Pemerintah Jamin Tak Sampai 7 Persen

1. Bansos Rp24,17 triliun mencakup masyarakat paling miskin hingga rentan miskin

Pemerintah Jamin Orang Miskin Tak Nambah Meski Harga BBM Naikilustrasi pembagian bansos (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengutip situs web Kementerian Sosial (Kemensos), desil 1 yang merupakan kelompok ekonomi terbawah, yang selama ini menerima bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Sembako, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Kemudian desil 2 dipandang sebagai masyarakat dengan kelas menengah kebawah yang rawan miskin. Masyarakat yang masuk desil 2 selama ini mendapatkan bansos berupa KIP, Program Sembako dan KIS.

Sedangkan desil 3 dianggap sebagai masyarakat kelas menengah yang rentan miskin apabila terjadi goncangan ekonomi. Pada desil 3 ini bansos  yang diberikan oleh pemerintah adalah program sembako dan KIS.

Desil 4 yang dianggap sebagai masyarakat yang sudah mampu secara finansial. Tetapi apabila ada goncangan ekonomi menjadikan masyarakat di golongan ini hampir miskin.

"Orang miskin sekarang di 10 persen terbawah toh? itu desil 1. Jadi orang miskin itu di desil 1. Lalu kita siapkan bantalannya untuk sampai desil 4. Jadi turun dari mana dia ke desil satunya? dari desil 2. Mungkin gak dari desil 6 turun ke desil 1? ya mudah-mudahan gak ada," sebutnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Tambahan Bansos Tak Potong Anggaran Subsidi BBM

2. Rincian bantalan sosial yang digelontorkan pemerintah

Pemerintah Jamin Orang Miskin Tak Nambah Meski Harga BBM NaikIlustrasi Bantuan Sosial (Bansos). (IDN Times/Aditya Pratama)

Dari tambahan anggaran Rp24,17 triliun, pemerintah mengalokasikan Rp12,4 triliun untuk 20,65 keluarga penerima manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Sisanya, Rp9,6 triliun untuk program bantuan subsidi upah (BSU) atau subsidi gaji yang diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.

Adapun sebesar Rp2,17 triliun dialokasikan untuk subsidi angkutan umum, yang dananya berasal diambil dari dana transfer ke pemerintah daerah (Pemda), yakni dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) sebesar 2 persen.

 

3. Pemerintah ingin subsidi tepat sasaran

Pemerintah Jamin Orang Miskin Tak Nambah Meski Harga BBM Naikilustrasi harga BBM (IDN Times/Aditya Pratama)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebelumnya menekankan agar subsidi disalurkan secara tepat sasaran. Hal itu dia sampaikan saat mengumumkan kenaikan harga Pertalite, Pertamax dan Solar pada 3 September 2022.

Dia menjelaskan bahwa sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Sebab, selama ini subsidi BBM cenderung dinikmati oleh kalangan mampu.

"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: Menteri Bahlil Akui Subsidi BBM Masih Luput Sasaran

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya