Pengembangan Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dimulai 2024

Tahap awal melintasi 21 stasiun

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pengembangan proyek MRT koridor Timur-Barat (East-West) fase 1 tahap 1 dapat dimulai di 2024.

Hal itu seiring Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah menandatangani risalah pembahasan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) proyek MRT tersebut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, setelah penandatanganan MoD, pihaknya akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek tersebut.

“Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga proses pengembangan MRT Timur-Barat dapat segera dimulai pada tahun 2024,” kata Risal dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

1. Terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan

Pengembangan Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dimulai 2024Ilustrasi penumpang MRT (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

MRT Jakarta koridor Timur-Barat memiliki lintasan sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.

Pembangunannya akan dibagi ke dalam 4 tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km, Fase 1 Tahap 2 Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km.

Kemudian, untuk Fase 2 Timur Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km, dan Fase 2 Barat Kembangan-Balaraja sepanjang 29,9 km.

“MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” tutur Risal.

Baca Juga: Pembangunan Sesuai Target, MRT Jakarta Fase 2A Mulai Operasi pada 2027

2. Tahap awal akan melintasi 21 stasiun

Pengembangan Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dimulai 2024IDN Times/Fitria Madia

Dijelaskan lebih lanjut, pada tahap awal pembangunan, MRT Jakarta Fase 1 Tahap 1 koridor Timur-Barat akan terdapat 21 stasiun, terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang.

Selain itu, pada tahap tersebut juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.

Baca Juga: Tahu Tak Menguntungkan, Jokowi Ungkap Alasan Bangun MRT dan LRT

3. Indonesia apresiasi keterlibatan Jepang dalam pembangunan MRT

Pengembangan Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dimulai 2024ilustrasi MRT (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap proyek MRT koridor Timur-Barat bisa berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat.

Dia mengatakan, pembangunan transportasi massal MRT sesuai Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Tujuannya untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.

“Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL,” sebutnya.

Pemerintah Indonesia menyambut baik partisipasi aktif pihak Jepang untuk terlibat dalam membangun infrastruktur transportasi massal di Indonesia.

“Selain soft loan, diperlukan skema pendanaan kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi. Saya berharap kedepannya akan lebih banyak kerjasama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang di sektor perkeretaapian,” tutup Budi.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya