Penyuplai Apple di RI Cuma 2, Jokowi: Memprihatinkan

Indonesia kalah jumlah dari negara tetangga

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi mengatakan hanya ada 2 penyuplai perangkat Apple dari Indonesia.
  • Indonesia memiliki kontribusi terbesar dalam PDB ASEAN, tetapi jumlah penyuplai perangkatnya jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga.
  • Jokowi menegaskan pentingnya meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal agar Indonesia dapat bersaing di pasar global dan tidak hanya menjadi pengguna teknologi.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan dari pertemuan yang telah dilakukan, dia menerima laporan dari 320 penyuplai perangkat Apple di dunia, hanya ada dua penyuplai dari Indonesia yang terlibat.

Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, Jawa Barat.

“Saya memperoleh laporan bahwa misalnya untuk perangkat dari Apple, dari 320 supplier perangkat Apple di dunia, supplier dari Indonesia yang ke sana itu hanya dua, hanya dua supplier,” kata Jokowi dalam peresmian IDTH, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga: Kata Kominfo soal Investasi Microsoft dan Apple di Indonesia

1. Indonesia kalah dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN

Penyuplai Apple di RI Cuma 2, Jokowi: Memprihatinkanlogo Apple (apple.com)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan keprihatinannya terhadap jumlah penyuplai perangkat dari Indonesia yang masih sangat sedikit dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Dia menunjukkan perbandingan dengan negara-negara tetangga seperti Filipina yang memiliki 17 penyuplai, Malaysia 19 penyuplai, Thailand 24 penyuplai, dan Vietnam 72 penyuplai.

Hal itu menjadi pertanyaan baginya mengingat Indonesia memiliki kontribusi produk domestik bruto (PDB) atau GDP terbesar di ASEAN, mencapai 46 persen.

“GDP kita itu paling besar, 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia. Tapi untuk supplier kita tadi hanya dua,” ungkapnya.

Baca Juga: Apple Rilis Laporan Keuangan Kuartal Kedua Tahun Fiskal 2024

2. Jokowi ungkap keprihatinan karena Indonesia diam saja

Penyuplai Apple di RI Cuma 2, Jokowi: Memprihatinkanlogo perusahaan Apple. (unsplash.com/Bangyu Wang)

Jokowi heran Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetangga. Padahal, Indonesia memiliki porsi terbesar dalam PDB ASEAN.

“Kenapa kita diam? Kenapa Bapak-Ibu diam semuanya? Kaget? Memprihatinkan,” tegas Jokowi.

Menurutnya kondisi tersebut adalah tantangan besar yang harus segera dikejar Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya besar untuk meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal agar dapat bersaing di pasar global.

Baca Juga: Alasan Apple Berani Investasi Lebih Besar di Vietnam daripada di RI

3. Jokowi mau Indonesia menjadi pemain kunci di global

Penyuplai Apple di RI Cuma 2, Jokowi: MemprihatinkanIndonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, Jawa Barat. (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi menyatakan Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi atau pasar bagi negara lain, melainkan harus menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global.

Untuk mencapai hal itu, menurutnya diperlukan keberanian dan terobosan dalam berbagai bidang. Meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor perangkat digital dan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri di pasar global.

“Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global. Dan tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan,” tambahnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya