Pertalite Eceran Tembus Rp13 Ribu dan Pertamax Rp17 Ribu

Bensin eceran tetap laku meski naik

Jakarta, IDN Times - Harga bensin di pedagang eceran ikut naik menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di SPBU Pertamina. Pemerintah menaikkan harga Pertalite, Pertamax dan Solar per 3 September 2022.

Pantauan IDN Times di daerah Jakarta Timur, Senin (5/9/2022) pagi, seorang pedagang bensin eceran menjual Pertalite Rp13 ribu per liternya yang sebelumnya Rp10 ribu. Sedangkan Pertamax dijual di Rp17 ribu per liternya.

"(Pertalite) sekarang Rp13 ribu, Pertamax Rp17 ribu, (mulai naiknya) tanggal 3 itu," kata pedagang bensin eceran, Subur saat diwawancara IDN Times.

Sedangkan pedagang bensin eceran lain menjual BBM jenis Pertalite Rp12 ribu per liter. Harga Pertamax sama seperti di beberapa pedagang eceran lainnya, yakni Rp17 ribu.

Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Jadi Rp10 Ribu per Liter!   

1. Bensin eceran tetap laku meski harganya naik dan lebih mahal dari Pertamina

Pertalite Eceran Tembus Rp13 Ribu dan Pertamax Rp17 RibuHarga bensin eceran. (IDN Times/Trio Hamdani)

Subur mengaku bahwa tetap banyak pengendara yang membeli bensin eceran di tempatnya meskipun harganya sudah Rp13 ribu, padahal selisihnya cukup jauh dibandingkan harga Pertalite di Pertamina sebelum mengalami kenaikan, yakni Rp7.650.

"Gak ada mengeluhnya (pembeli), biasa. (Pembeli) udah banyak, banyak yang beli, dia tahu soalnya udah naik BBM (di Pertamina)," tuturnya.

Pantauan IDN Times, di pedagang bensin eceran lainnya juga tampak dihampiri oleh dua pengendara motor. Artinya, masyarakat tetap bersedia membeli bensin eceran meskipun harganya lebih mahal daripada di SPBU Pertamina.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Hati-Hati Stagflasi!

2. Harga Pertalite, Pertamax, dan Solar di Pertamina

Pertalite Eceran Tembus Rp13 Ribu dan Pertamax Rp17 RibuHarga baru BBM Pertamina. (IDN Times/Trio Hamdani)

Pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian harga BBM non subsidi, Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

"ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini. Jadi akan berlaku pada pukul 14.30 Waktu Indonesia bagian Barat," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?

3. Menaikkan harga BBM jadi pilihan terakhir pemerintah

Pertalite Eceran Tembus Rp13 Ribu dan Pertamax Rp17 RibuPresiden Joko “Jokowi” Widodo memberi arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku bahwa menaikkan harga BBM subsidi (Pertalite dan Solar), serta BBM nonsubsidi (Pertamax) adalah pilihan terakhir pemerintah.

"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).

Dia menjelaskan bahwa sebagian subsidi BBM dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Sebab, selama ini subsidi BBM cenderung dinikmati oleh kalangan mampu.

"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya