Program Konversi Motor Listrik Terganjal Seretnya Suplai Baterai

Kebijakan TKDN perlu ditinjau kembali

Jakarta, IDN Times - Terbatasnya suplai baterai di dalam negeri menyebabkan program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik berjalan lambat.

Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023).

"Kuncinya adalah ketersediaan baterai ya, ketersediaan baterai listriknya yang memang terbatas sekali ya, harus ada kepastian mengenai keberadaan stok daripada baterai listriknya karena kita belum bisa bikin sendiri," kata Arifin, dikutip Rabu (22/11/2023).

Baca Juga: Begini Alur Pengajuan Konversi Motor BBM ke Motor Listrik, Tertarik?

1. Kebijakan TKDN perlu ditinjau kembali

Program Konversi Motor Listrik Terganjal Seretnya Suplai BateraiBaterai konversi motor listrik. (IDN Times/Trio Hamdani)

Menurut Arifin, kebijakan seputar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) perlu diharmonisasi antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Hal itu bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan baterai di dalam negeri, untuk mendukung program konversi motor listrik.

"Mungkin ini bisa diharmonisasi bahwa TKDN untuk ini sebaiknya bisa di-consider (dipertimbangkan) ya. Tapi memang juga harus ada roadmap kapan bisa diproduksi di dalam negeri hingga kita bisa menggunakannya semaksimal mungkin," tuturnya.

Tim dari Kementerian ESDM pun sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah perusahaan, dan mendapatkan respons positif.

"Prioritas pokoknya untuk apa yang tersedia di dalam negeri. Tapi memang baterainya yang gak ada, konverternya ada, motornya juga bisa," sambung Arifin.

2. Pemerintah tambah besaran subsidi jadi Rp10 juta

Program Konversi Motor Listrik Terganjal Seretnya Suplai BateraiKonversi motor listrik. (IDN Times/Trio Hamdani)

Sebelumnya, Arifin memastikan insentif konversi motor listrik naik dari yang semula sebesar Rp7 juta menjadi Rp10 juta.

“Rp10 juta yang diputuskan untuk yang konversi,” kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: Sepi Peminat, Realisasi Subsidi Motor Listrik Baru 4 Persen

3. Skema sewa baterai disiapkan supaya biaya konversi lebih murah

Program Konversi Motor Listrik Terganjal Seretnya Suplai BateraiElectrum dan Gogoro Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Roda Dua di Indonesia (Dok. Istimewa)

Kementerian ESDM juga sudah menyiapkan skema sewa baterai demi memangkas biaya konversi motor listrik. Sehingga, dengan adanya fasilitas baterai swap atau penukaran baterai, masyarakat tidak perlu mengeluarkan duit untuk membeli baterai.

"Dengan swap ini kan skemanya lebih murah buat konsumen," kata Arifin.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya