Ramai Seruan Boikot Produk Israel, Zulhas: Silakan Saja

Indonesia kecam kekerasan Israel kepada warga Palestina

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merespons ramainya seruan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Hal itu buntut dari kemarahan masyarakat atas kekerasan yang dilakukan militer negara tersebut kepada warga Palestina.

Maksud dari produk terafiliasi sendiri adalah produk dari suatu perusahaan atau entitas yang memiliki keterkaitan atau hubungan dengan entitas lain melalui program afiliasi atau kerja sama bisnis.

"Itu terserah masyarakat, tapi apakah itu membantu ya? Silakan saja," kata pria yang akrab disapa Zulhas saat ditemui di Kempinski Grand Ballroom, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga: Ditanya Soal Boikot Alutsista dari Israel, Begini Respons Prabowo

1. Zulhas dampingi Jokowi ke KTT OKI bahas Gaza

Ramai Seruan Boikot Produk Israel, Zulhas: Silakan SajaPresiden Jokowi dan Ibu Iriana (dok. Sekretariat Presiden)

Zulhas juga rencananya akan mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas serangan Israel ke Gaza, Palestina.

Pertemuan tersebut akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, Minggu, 12 November 2023. Dikatakan Zulhas, Indonesia akan menyuarakan dukungan terhadap Gaza sebagaimana amanat dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

"Karena kita jelas Undang-undang Dasar kita, pembukaan (berbunyi) kemerdekaan hak segala bangsa, dan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kita mengutuk itu, bahkan besok Presiden akan memimpin langsung ke KTT Darurat OKI di Riyadh," ujarnya.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Nama Cawapres Prabowo Diumumkan Malam Ini

2. Indonesia pertanyakan sikap Barat yang diam seribu bahasa

Ramai Seruan Boikot Produk Israel, Zulhas: Silakan SajaPresiden Jokowi berjabat tangan dengan Presiden terpilih Joe Biden (Biro Pers Istana)

Setelah membahas masalah Gaza di Arab Saudi, keesokan harinya, Senin, 13 November 2023, Jokowi diagendakan sudah berada di Amerika Serikat (AS). Jokowi akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.

"Saya juga akan mendampingi Bapak Presiden bertemu Biden, nanti besok berangkat. Tentu ini soal Palestina ini, ini pelanggaran kemanusiaan, pelanggaran berat," tutur Zulhas.

Indonesia mempertanyakan negara Barat yang memberikan respons berbeda terhadap Gaza dan terhadap Ukraina yang berperang dengan Rusia. Terhadap Ukraina, Barat mengutuk keras perbuatan Rusia.

"Kita juga mempertanyakan, Barat itu di mana? Yang selalu ngomong HAM, ngomong kemanusiaan. Saudara bandingkan, Ukraina itu ributnya Barat kayak apa dengan Rusia? Itu 2 tahun (menewaskan) 3 ribu anak-anak. Ini 1 bulan (di Palestina), 4 ribu anak-anak mati. Kok diam seribu bahasa gitu?" tambahnya.

3. Aksi boikot tak cuma terjadi di Indonesia

Ramai Seruan Boikot Produk Israel, Zulhas: Silakan SajaPeserta aksi bela damai Palestina membawa berbagai poster saat berkumpul di kawasan Monas pada Minggu (5/11/2023). (IDN Times/Fadhliansyah)

Aksi boikot tak hanya terjadi di Indonesia. Para konsumen hampir di seluruh dunia juga menyerukan hal serupa terhadap produk-produk yang dianggap memberikan dukungan pendanaan terhadap aksi Israel di Gaza. Alhasil, banyak eksportir Israel yang meradang karena kesulitan mengekspor produk-produknya ke negara lain.

Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) telah menjadi kampanye global yang menekan Israel dari segi ekonomi dan politik. Kemunculan BDS punya satu tujuan utama, yakni agar Israel mau mengakhiri pendudukan dan kolonisasi terhadap tanah Palestina.

Komite Nasional BDS Palestina (BNC) menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam pelanggaran hak-hak penduduk Palestina. Hampir semua perusahaan Israel sampai taraf tertentu terlibat dalam sistem pendudukan dan apartheid Israel.

"Kami memfokuskan boikot kami pada sejumlah kecil perusahaan dan produk untuk mendapatkan dampak maksimal. Kami fokus pada perusahaan-perusahaan yang memainkan peran secara jelas dan langsung dalam kejahatan Israel dan yang menurut kami dapat memberikan dampak," tulis BNC dalam situs resminya, dikutip Jumat (3/11/2023).

Baca Juga: Bursa CPO Meluncur, Zulhas Mau RI Jadi Harga Acuan Sawit Dunia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya