Rupiah Lesu Sore Ini di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Melemah 48 poin

Jakarta, IDN Times - Pada akhir perdagangan awal pekan, Senin (5/2/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Tercatat, rupiah berakhir di level Rp15.708 per dolar AS.

Berdasarkan data dari Bloomberg, mata uang Garuda mengalami pelemahan sebesar 48 poin atau 0,31 persen terhadap dolar AS. Selama sesi hari ini, nilai tukar rupiah bergerak antara Rp15.690 hingga Rp15.725 per dolar AS.

Baca Juga: Jelang Rilis PDB RI, Rupiah Melemah ke Level Rp15.705,5 per Dolar AS

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebanyak 17 poin terhadap dolar AS hari ini.

Pada Senin (5/2/2024), kurs rupiah di JISDOR mencapai Rp15.705 per dolar AS, sedangkan pada Jumat sebelumnya (2/2/2024) berada di Rp15.688 per dolar AS.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penopang Utama Ekonomi 2023

2. Rupiah tertekan akibat data ketenagakerjaan AS lebih baik

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan, rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini karena data tenaga kerja AS pada Januari menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan pasar.

Kondisi tenaga kerja yang membaik dapat mendorong kenaikan inflasi AS yang pada gilirannya dapat menjadi alasan bagi kenaikan suku bunga acuan AS. Hasil yang kuat itu juga dapat menunda pemangkasan suku bunga AS lebih lanjut.

“Hasil ini bisa menahan pemangkasan suku AS bunga lebih lama lagi,” ujarnya.

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Turun Jadi 5,05 Persen

3. Pertumbuhan ekonomi 5 persen tak mampu kerek rupiah

Sebelumnya, Ariston berpendapat, data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang dirilis pagi ini dapat berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Jika data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, maka rupiah berpotensi mendapatkan sentimen positif dari para pelaku pasar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia sepanjang 2023 mencapai 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun kinerja ekonomi ini lebih rendah dibandingkan realisasi 2022 sebesar 5,31 persen (yoy).

Sayangnya, data tersebut tak mampu mengerek laju rupiah sehingga ditutup melemah dari perdagangan Jumat.

Baca Juga: Solid, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal IV 2023 Capai 5,04 Persen

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya