Rupiah Menguat Tajam Menyambut Pagi di Awal Pekan

Sempat kembali ke Rp15 ribuan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tajam pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (6/5/2024). Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.985 per dolar AS.

Seperti dikutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 98 poin pada pembukaan perdagangan pagi ini dibandingkan dengan posisi pada penutupan Jumat pekan lalu di Rp16.083.

Namun per pukul 09.27 WIB, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agak mengecil ke Rp16.017 atau menguat 66 poin (0,41 persen).

1. Rupiah perkasa berkat data tenaga kerja AS loyo

Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini. Hal itu dipengaruhi oleh data tenaga kerja AS yang menunjukkan pertumbuhan jumlah pekerja di luar sektor pertanian dan pemerintahan melambat pada bulan April.

Ditambah lagi, pertumbuhan upah per jam juga melambat, dan tingkat pengangguran lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Data tersebut dirilis pada Jumat malam pekan lalu, dan meningkatkan harapan pasar akan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.

“Data ini juga bisa mengonfirmasi sinyal dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pasca rapat moneter The Fed bahwa tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini,” ujarnya.

Senada, menurut pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, nilai tukar rupiah diperkirakan akan membuka perdagangan hari ini dengan stabil namun cenderung menguat terbatas terhadap dolar AS.

Hal itu dipengaruhi oleh melemahnya dolar AS setelah data ekonomi AS, seperti Non-Farm Payroll (NFP) dan Indeks Manufaktur ISM, dirilis dengan hasil yang lebih lemah pada Jumat lalu.

2. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa jadi bahan bakar rupiah

Di sisi lain, dari dalam negeri, potensi penguatan rupiah juga didukung oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2024 yang diperkirakan masih tumbuh sekitar 5 persen. Jika demikian, hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid.

“Ini bisa turut memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini,” tambah Ariston.

Menuntut Lukman, investor juga menantikan rilis data Produk Domestik Bruto Indonesia yang dijadwalkan pada siang hari ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Ariston memproyeksikan dengan adanya sentimen positif terhadap rupiah hari ini, mata uang Garuda berpotensi menguat ke level Rp16.000 per dolar AS, dan resisten diperkirakan berada di kisaran Rp16.130.

Sementara Lukman memproyeksikan rentang nilai tukar rupiah diperkirakan berada di antara Rp16.000 hingga Rp16.150 terhadap dolar AS.

Baca Juga: Anak Muda Merapat! Ini 3 Jenis Investasi Mudah dan Cepat Cuan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya