Rupiah Tancap Gas ke Rp16.025,5 per Dolar AS Sore Ini

Menguat 57,50 poin pada penutupan perdagangan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukkan tren positif terhadap dolar AS dalam perdagangan awal pekan, Senin (6/5/2024). Mata uang Garuda menutup hari dengan menguat ke Rp16.025,5 per dolar AS.

Dalam laporan yang diterbitkan Bloomberg, nilai tukar rupiah telah terapresiasi atau menguat sebesar 57,50 poin atau 0,36 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Jumat (3/5/2024).

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tren penguatan pada Senin (6/5/2024).

Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.025 per dolar AS, menandai penguatan dari posisi sebelumnya pada Jumat (3/5/2024) yang berada di Rp16.094 per dolar AS. Rupiah menguat sebesar 69 poin terhadap mata uang negara Paman Sam.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tajam Menyambut Pagi di Awal Pekan

2. Data tenaga kerja tak bergairah bikin dolar AS loyo

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penurunan nilai dolar AS terjadi karena data terbaru menunjukkan lapangan kerja di Amerika Serikat tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan pada April 2024.

Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mungkin akan mulai menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

“Penurunan greenback (dolar AS) terjadi karena data nonfarm payrolls bulan April lebih lemah dari perkiraan,” sebutnya.

Data yang dirilis pada Jumat pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari yang diperkirakan, sementara kenaikan upah tahunan juga menurun di bawah 4,0 persen untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Hal itu dianggap sebagai tanda bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah, yang meningkatkan harapan The Fed akan mengambil langkah-langkah untuk mendukung perekonomian.

Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga sebanyak 45 basis poin tahun ini, dengan kemungkinan pemotongan suku bunga pada November sudah dipertimbangkan sepenuhnya.

Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sama pada pertemuan kebijakan moneter terakhir mereka minggu lalu, mereka memberikan sinyal kecenderungan untuk menurunkan suku bunga dalam waktu yang akan datang, meskipun mungkin butuh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

3. Rupiah diproyeksikan menguat dalam perdagangan Selasa

Dalam perdagangan sore ini, nilai tukar mata uang rupiah menguat 57 poin, meskipun sebelumnya sempat mencapai penguatan 65 poin. Untuk perdagangan Selasa (6/5/2024), mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tetapi ditutup menguat dalam kisaran Rp15.960 hingga Rp16.060 per dolar AS.

Dia mengaitkan penguatan rupiah terhadap dolar AS dengan pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen (year on year/yoy), melampaui kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen.

Pertumbuhan tersebut, dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), didorong oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat, momentum Lebaran, dan Pemilu 2024. Pergeseran Ramadan ke kuartal I-2024 menyebabkan efek low-base yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi.

“Peningkatan pengeluaran terkait dengan pemilihan presiden 2024 juga semakin mendorong pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik,” tambahnya.

Baca Juga: Investasi Indonesia Dikuasai China? Bahlil Bilang Begini

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya